LIPUTAN KHUSUS:

Harimau Puti Mati di Pusat Rehabilitasi Arsari


Penulis : Raden Ariyo Wicaksono

Harimau tersebut mati saat dalam proses rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya, (PR-HSD) Arsari.

Biodiversitas

Minggu, 12 Juni 2022

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID - Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) bernama Puti Maua Agam, yang dievakuasi dari konflik harimau-manusia di Jorong Kayu Pasak Timur Nagari Salareh Aia Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dilaporkan mati karena sakit, pada Rabu (8/6/2022). Harimau tersebut mati saat dalam proses rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya, (PR-HSD) Arsari.

Menurut Manager Operasional PR-HSD Arsari, drh. Patrick Plaggellata, kondisi Harimau Puti mengalami penurunan sejak 18 Mei 2022 lalu dan mengalami penurunan nafsu malan serta beberapa luka miasis.

"Kondisinya sempat membaik mulai 27 Mei. Namun pada 6 Juni 2022, mendadak Puti kembali sakit diikuti dengan hipersalivasi, dan tidak dapat diselamatkan lagi pada 8 Juni 2022," kata Patrick, dikutip dari Antara.

Patrick mengatakan, berdasarkan pengamatan Tim Medis PR-HSD Arsari, jelang kematiannya Harimau Puti mengalami sesak nafas, 60 kali per menit.

Tim PR-HSD ARSARI sedang melakukan observasi terhadap Harimau Puti Maua Agam, Rabu (8/6/2022)./Foto: PR-HSD Arsari

"Tim memb erikan atropin sulfat dan nebul salbutamol, serta menyuapinya dengan menggunakan batang kayu yang diisi pakan daging, namun tidak dimakan."

Setelah kematian Puti, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat memutuskan untuk melakukan nekropsi (bedah bangkai). Nekropsi ini ditujukan untuk mendapatkan informasi rinci penyebab kematian Harimau Puti melalui pengujian labotarorium terhadap sampel dari organ tubuh Puti.

"Kami sangat berterima kasih atas kerja keras Tim PR-HSD Arasari dalam menyelamatkan, merehabilitasi, dan merawati Puti sampai saat terakhir," kata Ardi Andono, Kepala BKSDA Sumbar.

Sebelumnya, harimau berjenis kelamin Betina berusia sekitar 3 tahun ini mengalami konflik dengan manusia. Puti memasuki pemukiman warga, yang diperkirakan karena kekurangan pakan akibat serangan virus African Swine Fever (ASF) yang menyebabkan banyak babi hutan mengalami kematian secara massal di Agam.

Harimau Puti dievakuasi dan direhabilitasi di PR-HSD Arasari pada 12 Januari 2022. Di pusat rehabilitasi itu Puti menjalani pemeriksaan medis secara menyeluruh dan direhabilitasi setelah terdeteksi mengalami helmintiasis, defisiensi nutrusi dan limfositosis.