LIPUTAN KHUSUS:

Armorphophallus Ditemukan Tumbuh di Hutan Kalsel


Penulis : Raden Ariyo Wicaksono

Tumbuhan dari marga Armorphophallus ditemukan tumbuh di Taman Biodiversitas hutan hujan tropis kawasan Lembah Buki Manjai, Mandiangin Timur, Kabupaten Banjar, Kalsel

Biodiversitas

Kamis, 08 Desember 2022

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID - Tumbuhan dari marga Armorphophallus ditemukan tumbuh di Taman Biodiversitas hutan hujan tropis kawasan Lembah Buki Manjai, Mandiangin Timur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Menurut laporan Pusat Studi dan Konservasi Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas) Indonesia.

"Kami menduga Armorphophallus muelleri BI, namun demikian untuk lebih jelasnya akan diteliti lebih lanjut. Karena tumbuhan jenis ini banyak ragamnya," ujar Ferry F. Hoesain, Pendiri Taman Biodiversitas, Kamis (1/12/2022) dikutip dari Antara.

Ferry menjelaskan Armorphophallus merupakan nama marga tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae). Bunga dan tumbuhan vegetatif (daun) tumbuh bergantian dan mengeluarkan aroma yang khas, seperti bau bangkai yang memikat lalat untuk membantu penyerbukan.

Marga Armorphophallus di seluruh dunia berjumlah sekitar 200 jenis. Sedangkan di Indonesia terdapat 25 jenis yang mana 17 jenisnya merupakan endemik dari Sumatera (8 jenis), Jawa (5 jenis) dan Kalimantan serta Sulawesi (masing-masing 1 jenis).

Tumbuhan Armorphophallus muelleri BI di Taman Biodiversitas./Foto: Antara/Firman

Ferry melanjutkan, tumbuhan ini memiliki kemiripan, baik dalam penampilan maupun umbinya, dengan saudaranya, yaitu Armorphophallus paeoniifolius, Armorphophallus campanulatus, dan Armorphophallus variabilis, sehingga sering dirancukan dengan ketiga tumbuhan tersebut.

"Dengan ditemukannya Armorphophallus muelleri BI ini telah menambah data spesies flora yang ada di Taman Biodiversitas Hutan Hujan Tropis Lembah Bukit Manjai," katanya.

Ferry melanjutkan pertumbuhan Armorphophallus muelleri BI dapat dicirikan secara jelas dengan perbedaan dua musim, yaitu musim hujan untuk pertumbuhan vegetatif dan musim kemarau dengan pertumbuhan yang dorman. Dengan kata lain, jenis ini hanya tumbuh di saat musim hujan dan pada saat kemarau pertumbuhan vegetatif terhenti.

Ciri lainnya, memiliki tangkai daun tunggal yang tumbuh tegak lurus dan berwarna hijau dan dengan bercak putih. Di setiap pertemuan batang akan tampak tonjolan berwarna cokelat kehitaman yang berfungsi sebagai alat perkembang-biakan vegetatif disebut bulbil.

"Adanya bintil ini menjadi pembeda penting antara jenis Armorphophallus lainnya," terang Ferry.

Plot taman Armorphophallus di kawasan Taman Biodiverstas pun disiapkan. Apalagi sebelumnya juga ditemukan jenis lainnya dari Armorphophallus yang diduga sebagai Armorphophallus paeoniifolius yang tumbuh secara alami.

Tujuannya untuk melestarikan tumbuhan sekaligus sebagai wahana riset keragaman hayati hutan hujan tropis di kawasan Lembah Bukit Manjai, yang kini dilengkapi ragam tumbuhan Armorphophallus dengan bunganya yang tampak eksotik dan mempesona.