LIPUTAN KHUSUS:

Konsumsi UE Berdampak Buruk pada Lingkungan di Eropa Timur


Penulis : Aryo Bhawono

Sebuah studi menunjukkan, meski negara tetangga UE tersebut mendapat manfaat ekonomi namun mereka mengalami dampak lingkungan karena eksploitasi.

Lingkungan

Kamis, 02 Februari 2023

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Pola konsumsi Uni Eropa berdampak negatif pada negara-negara tetangganya di Eropa Timur. Sebuah studi menunjukkan, meski negara tetangga UE tersebut mendapat manfaat ekonomi namun mereka mengalami dampak lingkungan karena eksploitasi.

Dampak lingkungan atas pola konsumsi UE dirasakan di seluruh dunia namun  negara-negara di Eropa Timur mengalami dampak dan eksploitasi lingkungan terbesar. 

Penelitian atas dampak negatif ini diungkapkan sekelompok peneliti internasional yang diterbitkan di Nature Sustainability. Mereka mempelajari indikator lingkungan di rentang 1995 dan 2019. 

Sebagian besar dari eksploitasi dan dampak lingkungan yang dianalisis dialihkan ke negara dan wilayah di luar UE, sementara lebih dari 85 persen manfaat ekonomi tetap berada di dalam negara anggota.

Para ahli telah memperingatkan tentang dampak emisi gas rumah kaca buatan manusia/Foto: Getty Image.

Indikator analisis ini diantaranya emisi gas rumah kaca, konsumsi material, penggunaan lahan, konsumsi air permukaan dan air tanah, pembentukan materi partikulat, oksidasi fotokimia dan hilangnya keanekaragaman hayati karena tutupan lahan, serta ekotoksisitas air tawar, laut, dan darat.

Para peneliti di Universitas Birmingham (Inggris), Groningen (Belanda) dan Maryland (AS), serta Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, juga menganalisis nilai tambah terkini atas konsumsi barang dan jasa di 27 negara anggota Uni Eropa dan pengaruhnya terhadap perekonomian antara tahun 1995 dan 2019.

Akademisi University of Birmingham, Yuli Shan, menyebutkan konsumsi EU harus dikurangi secara substansial sehingga dapat mengurangi ekspor kerusakan lingkungan di luar perbatasan negara-negara Uni Eropa.

"Manfaat konsumsi Uni Eropa lebih besar bagi sebagian besar negara anggota dibandingkan dengan negara-negara di luar Uni Eropa, sementara itu menimbulkan tekanan dan dampak lingkungan yang lebih tinggi bagi negara-negara tetangga Uni Eropa di bagian timur seperti Albania, Montenegro, Serbia, Ukraina, dan Moldova," ucapnya seperti dikutip dari Phys.

Eropa Timur secara konsisten berada di peringkat terendah dalam hal nilai tambah ekonomi dibandingkan Uni Eropa.

Eksploitasi dan dampak yang disebabkan oleh konsumsi Uni Eropa menurun di sebagian besar negara anggotanya, seperti Belanda, Swedia, Austria, Ceko, Italia, Polandia, Rumania, dan Slovenia. 

Namun eksploitasi dan dampak lingkungan meningkat di Brasil, Cina, India, Jepang, serta di Eropa Timur dan Timur Tengah.

Penulis penelitian dari University of Groningen, Benedikt Bruckner, menyebutkan banyak konsumen super kaya yang berkontribusi secara tidak proporsional terhadap kerusakan lingkungan global dan penggunaan sumber daya tinggal di UE.

“Kita harus memfokuskan upaya mitigasi pada konsumsi berlebihan," kata dia. 

Penulis lainnya dari University of Groningen, Klaus Hubacek, mengatakan upaya mengurangi eksploitasi dan dampak lingkungan konsumsi UE dapat dilakukan dengan beberapa cara. “Salah satunya, kata dia, mengubah cara orang bepergian atau pilihan makanan mereka, dan menciptakan kebijakan perdagangan UE baru yang menurunkan tekanan dan dampak lingkungan yang terkait dengan barang dan jasa.