LIPUTAN KHUSUS:

Dalam Sepekan 10 Paus Terdampar di Wilayah NTT


Penulis : Raden Ariyo Wicaksono

Ada 10 paus yang terdampar di wilayah perairan NTT selama sepekan terakhir. Dua di antaranya terdampar dalam kondisi mati.

Kelautan

Rabu, 12 April 2023

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID - Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang menyebut selama sepekan terakhir terdapat 10 individu paus jenis sperma dan kepala melon yang terdampar di sejumlah wilayah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT). Dua di antara 10 paus itu terdampar dalam kondisi mati.

Kepala BKKPN Kupang, Imam Fauzi mengatakan, 10 individu paus tersebut terdampar di tiga lokasi berbeda di NTT. Imam menguraikan, dua paus yang terdampar di antaranya berjenis paus sperma (Physeter macrocephalus).

Keduanya ditemukan terdampar di wilayah Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Utara, masing-masing satu individu. Saat ditemukan keduanya masih dalam kondisi hidup, kemudian dilepaskan ke tengah laut oleh nelayan dan petugas BKKPN serta dinas terkait.

Sedangkan 8 individu paus lainnya terdampar di Kabupaten Sabu Raijua. 8 paus ini berjenis paus kepala melon atau melon headed whale (Peponocephala electra). Dari 8 ekor tersebut, dua ekor ditemukan warga dalam keadaan sudah mati dan membusuk, sementara enam lainnya dalam kondisi hidup sehingga dilepaskan kembali ke perairan dalam di laut.

Warga memeluk seekor paus sperma yang terdampar di perairan Kota Kupang. Foto: Antara/Ho-Humas BKKPN.

Menurut Imam, alasan mengapa banyak paus terdampar di wilayah pesisir NTT, khususnya di Pulau Timor adalah karena perairan utara Pulau Timor merupakan salah satu habitat dan koridor migrasi mamalia laut tersebut.

BKKPN, lanjut Imam, selama ini selalu melakukan survei penyebaran paus di wilayah perairan NTT, dan hasilnya menunjukkan penyebaran dan kemunculan paus berhenti di utara Pulau Timor yang tergolong dalam kategori koridor tinggi.

"Survei menunjukkan bahwa penyebaran berhentinya paus di perairan utara Pulau Timor memang cukup tinggi," kata Imam, Kamis (6/4/2023), dikutip dari Antara.

Imam menambahkan, hal yang disebutkan di atas tersebut disebabkan karena frekuensi kemunculan dan keragamannya cukup tinggi. Oleh sebab itu, tidak heran apabila di wilayah itu sering terjadi fenomena paus terdampar seperti paus sperma kerdil dan paus kepala melon.