LIPUTAN KHUSUS:
Penjualan EV Global Akan Cetak Rekor Baru di 2024
Penulis : Kennial Laia
Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan kenaikan penjualan tahun ini berada di 17 juta unit mobil listrik maupun hibrida plug-in.
Lingkungan
Kamis, 25 April 2024
Editor : Yosep Suprayogi
BETAHITA.ID - Penjualan mobil listrik dan hibrida plug-in akan melonjak ke rekor global baru pada 2024, meskipun pertumbuhan di beberapa pasar melambat, menurut perkiraan Badan Energi Internasional (IEA).
Organisasi berpengaruh yang berbasis di Paris ini mengatakan bahwa 17 juta kendaraan listrik baterai dan listrik hibrida plug-in akan terjual pada 2024, naik lebih dari 20% dibandingkan tahun lalu.
IEA juga mengatakan sebagian besar mobil listrik akan berharga sama dengan mobil bertenaga bensin pada 2030 seiring turunnya harga. Mereka mencatat bahwa Tesla menurunkan harga selama akhir pekan karena berupaya mempertahankan pangsa pasarnya di tengah persaingan ketat dari pesaingnya di Tiongkok seperti BYD, pesaing terdekatnya sebagai produsen mobil listrik baterai terbesar di dunia.
Produsen mobil mengeluhkan pertumbuhan permintaan mobil listrik yang melambat, sehingga memaksa mereka menawarkan diskon untuk bersaing. Meskipun hal ini dapat merugikan beberapa produsen mobil, harga yang lebih rendah juga kemungkinan akan mempercepat transisi, kata IEA.
Fatih Birol, ekonom energi yang mengepalai IEA, mengakui bahwa penjualan di beberapa negara lebih kuat dibandingkan negara lain, namun ada momentum yang jelas untuk transisi.
“Ketimbang berkurang, revolusi kendaraan listrik global tampaknya bersiap menghadapi fase pertumbuhan baru,” kata Birol, Selasa, 23 April 2024.
“Gelombang investasi dalam manufaktur baterai menunjukkan bahwa rantai pasokan kendaraan listrik bergerak maju untuk memenuhi rencana ekspansi ambisius para produsen mobil. Hasilnya, pangsa kendaraan listrik di jalanan diperkirakan akan terus meningkat pesat,” ujarnya.
Pada kuartal pertama tahun 2024, terdapat lebih banyak penjualan kendaraan listrik dan hibrida plug-in (yang menggabungkan mesin bensin dan baterai) dibandingkan sepanjang tahun 2020, kata IEA.
Kendaraan hibrida masih mengeluarkan CO2 dalam jumlah besar saat digunakan, meskipun beberapa pihak di industri mobil berpendapat bahwa – jika digunakan dengan benar – kendaraan hibrida merupakan langkah penting untuk menurunkan emisi hingga infrastruktur pengisian daya publik membaik.
Beberapa negara telah berkonsentrasi untuk mendorong adopsi kendaraan listrik: empat perlima dari seluruh mobil yang dijual di Norwegia pada 2023 adalah mobil listrik. Namun, kebijakannya sangat bervariasi, dimana Tiongkok dan negara-negara Eropa yang lebih kaya umumnya lebih unggul dibandingkan negara-negara lain di dunia, termasuk Amerika Serikat.
Matthias Schmidt, seorang analis independen mengatakan, Inggris menjadi pasar mobil listrik terbesar di Eropa selama tiga bulan pertama tahun 2023 untuk pertama kalinya.
Waktu penerapan mobil listrik di Eropa juga sangat dipengaruhi oleh peraturan, karena produsen mobil berusaha mendapatkan keuntungan dari model bensin dan diesel mereka sambil menghindari denda karena gagal menjual cukup banyak mobil listrik.