LIPUTAN KHUSUS:

Program 1000 Cahaya Muhammadiyah Mencari Energi Alternatif


Penulis : Gilang Helindro

Program 1000 Cahaya dimaksudkan untuk membangun Green Movement dengan fokus pada ranting, sekolah, pondok pesantren, masjid, dan masyarakat.

Lingkungan

Senin, 13 Mei 2024

Editor : Yosep Suprayogi

BETAHITA.ID - Muhammadiyah meluncurkan Program 1000 Cahaya demi mendorong kesadaran masyarakat untuk mulai mencari alternatif energi yang jauh lebih ramah lingkungan.

Azrul Tanjung, Ketua Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyatakan sumber energi dominan yang selama ini digunakan untuk aktivitas sehari-hari mulai mengalami keterbatasan dan menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan. Program 1000 Cahaya merupakan program untuk membangun Green Movement dengan fokus pada ranting, sekolah, pondok pesantren, dan masjid.

“Dalam tiga tahun kita berharap akan ada 1000 aksi dan memberikan cahaya pada sisi gelap dampak krisis iklim,” kata Azrul, dalam keterangan resminya dikutip Minggu, 12 Mei 2024.

Menurut Azrul, tim MLH PP akan segera menyusun roadmap untuk mengembangkan lebih lanjut lagi program energi terbarukan, melalui wakaf dan sedekah energi. “Semoga program memberi manfaat secara maksimal sehingga berkah dan menjadi amal ibadah kita semua,” ungkapnya. 

Muhammadiyah melalui program 1000 Cahaya. Foto: Istimewa

Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menegaskan, program ini merupakan bagian dari tindak lanjut keputusan Muktamar Muhammadiyah. 

Mu’ti menyatakan, pihaknya memberikan perhatian serius terhadap climate change, dan melalui program ini organisasinya berusaha mengembangkan renewable energy resoources, dan juga penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan. “Hal ini merupakan sesuatu yang harus dilakukan secara serius, karena dunia tidak hanya sedang mengalami pemanasan global, tapi dunia sedang mendidih,” ungkap Mu’ti. 

Mu’ti menjelaskan, pihaknya menyadari proses alam bisa dilihat dan diamati, sehingga perubahan iklim bukan semata peristiwa alam belaka, tapi juga karena perilaku dan budaya manusia. “Muhammadiyah bersama seluruh komponen bangsa dan mitra internasional membangun gerakan hijau yang tidak hanya ramah lingkungan tapi juga membangun healthy society. “Maka dakwah Muhammadiyah harus enlightening and entertaining,” kata Mu’ti.

Suzanty Sitorus, Direktur Eksekutif Yayasan Visi Indonesia Raya Emisi Nol Bersih (Viriya ENB) menyebut pihaknya mendukung kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki potensi besar dalam pengurangan emisi rumah kaca di Indonesia. 

“Dari kelompok masyarakat sipil kami melihat  Muhammadiyah memiliki potensi besar untuk menjadi pelopor dalam gerakan ini, dan kami berharap organisasi masyarakat sipil lainnya nanti juga berkesempatan ikut,” ungkap Suzanty.

Suzanty berharap, gerakan ini akan sampai ke ranting-ranting Muhammadiyah mulai dari gerakan kecil dalam skala masif. Suzantu mengaku, pihaknya ingin mendorong praktek emisi nol bersih. 

“Kegiatan emisi nol bersih dapat dilakukan melalui pemasangan solar panel, pengelolaan sampah yang berkelanjutan, dan inisiatif penggunaan energi bersih lainnya,” ungkap Suzanty.