LIPUTAN KHUSUS:

Badan Cuaca PBB Konfirmasi La Nina Segera Kembali ke Indonesia


Penulis : Kennial Laia

Indonesia diprediksi memasuki fase La Nina pada Juli-September dan perlu mengantisipasi kenaikan frekuensi hujan lebat dan risiko banjir.

Perubahan Iklim

Selasa, 04 Juni 2024

Editor : Yosep Suprayogi

BETAHITA.ID -  Pola cuaca El Nino yang dapat menyebabkan kejadian ekstrem seperti kebakaran hutan dan siklon tropis diperkirakan akan kembali ke kondisi La Nina yang umumnya lebih dingin pada akhir tahun ini, menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) Senin, 3 Juni 2024. 

El Nino adalah pemanasan alami suhu permukaan laut di Pasifik bagian timur dan tengah, sedangkan La Nina ditandai dengan dinginnya suhu laut di wilayah Pasifik khatulistiwa dan terkait dengan banjir dan kekeringan.

Di banyak lokasi, terutama di daerah tropis (termasuk Indonesia), La Nina menimbulkan dampak iklim yang berlawanan dengan El Nino, yaitu memanaskan permukaan lautan, menyebabkan kekeringan di beberapa bagian dunia dan memicu hujan lebat di tempat lain.

WMO menyatakan ada kemungkinan 60% bahwa kondisi La Nina akan terjadi antara Juli hingga September, dan 70% kemungkinan terjadi antara Agustus dan November.

Banjir di Jalan Sultan Hasanuddin yang mengarah kantor Balai Kota Makassar, sejumlah kendaraan roda empat terendam banjir. foto: Istimewa

Wakil Sekretaris Jenderal WMO, Ko Barrett, mengatakan dunia terus mencatat rekor suhu baru sejak Juni 2023. Tahun ini juga merupakan tahun terpanas yang pernah tercatat sejauh ini. 

“Berakhirnya El Nino tidak berarti ada jeda dalam perubahan iklim jangka panjang karena planet kita akan terus memanas akibat gas rumah kaca yang memerangkap panas,” kata Wakil Sekretaris Jenderal WMO Ko Barrett dalam pernyataan resmi, Senin, 3 Juni 2024. 

“Suhu permukaan laut yang sangat tinggi akan terus memainkan peran penting selama beberapa bulan ke depan,” ucapnya. 

Sembilan tahun terakhir merupakan rekor terpanas meskipun ada efek pendinginan La Nina yang berlangsung dari tahun 2020 hingga awal tahun 2023, menurut WMO. El Niño mencapai puncaknya pada Desember 2023 sebagai salah satu dari lima El Niño terkuat yang pernah tercatat.

“Cuaca akan terus menjadi lebih ekstrem karena panas dan kelembapan ekstra di atmosfer kita. Inilah sebabnya inisiatif peringatan dini tetap menjadi prioritas utama WMO,” kata Barrett. 

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan Indonesia akan memasuki fase La Nina pada Juli-September tahun ini. Pada periode ini, Indonesia akan sering dilanda hujan lebat, potensi banjir, dan badai tropis.