LIPUTAN KHUSUS:

Warga Kembalikan Bantuan CSR PT IHIP


Penulis : Aryo Bhawono

Bantuan CSR PT IHIP dianggap tak menjawab dampak aktivitas perusahaan yang ditanggung warga seperti banjir dan masalah kesehatan.

Tambang

Senin, 14 April 2025

Editor : Yosep Suprayogi

BETAHITA.ID -  Sejumlah warga Desa Tondo, Kecamatan Bungku Barat, Morowali, Sulawesi Tengah, mengembalikan bantuan peralatan UMKM ke PT Indonesia Huabao Industrial Park (IHIP). Mereka menilai bantuan ini tak menjawab dampak aktivitas perusahaan yang ditanggung warga seperti banjir dan permasalahan kesehatan. 

Pengembalian ini dilakukan warga Desa Tondo bersama pemerintah desa setempat di Kantor PT IHIP pada Jumat (11/4/2025). Mereka mengembalikan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa perlengkapan untuk pelaku UMKM. Bantuan itu dinilai tidak relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Kepala Desa Tondo, Iwan Mbawi, mengatakan program CSR oleh perusahaan tidak melibatkan pemerintah desa. Program CSR seharusnya menjawab dampak langsung aktivitas industri terhadap kehidupan sosial dan ekonomi warga. Kebutuhan masyarakat desa, terutama mereka yang terdampak kegiatan industri, lebih kompleks ketimbang sekadar alat memasak.

“Bantuan ini kami kembalikan karena tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Perusahaan tidak transparan dan berkoordinasi dengan pemerintah desa yang paling memahami kondisi warganya,” ujar Iwan.

Desa Tondo, Kecamatan Bungku Barat, Morowali, Sulawesi Tengah kembalikan bantuan peralatan UMKM ke PT Indonesia Huabao Industrial Park (IHIP). Foto: Walhi Sulteng

Ia menyebutkan CSR seharusnya bukan sekadar formalitas. Perusahaan, kata dia, seharusnya benar-benar hadir dan mendengar. 

Tak berselang lama dari aksi pengembalian sumbangan CSR ini, warga tetangga desa Tondo, Desa Ambunu, menggelar aksi di dekat jembatan layang yang menjadi jalan operasional perusahaan. Mereka menuntut PT IHIP bertanggung jawab menanggulangi dampak aktivitas yang dirasakan mereka. 

Warga Desa Ambunu, menggelar aksi menuntut PT IHIP bertanggung jawab menanggulangi dampak aktivitas

Desa Ambunu mengalami bencana banjir dan terdampak oleh asap PLTU. Selain itu perusahaan dianggap tak menaruh perhatian atas permasalahan sampah.

Data pemberitaan Betahita menyebutkan ​​PLTU milik PT IHIP ditengarai memicu meningkatnya penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Jumlah total kasus ISPA di sekitar PLTU itu, berdasarkan data Puskesmas Wosu, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, menunjukkan pola fluktuatif, dengan 735 kasus pada tahun 2021, meningkat menjadi 1.200 kasus pada tahun 2022, dan sedikit menurun menjadi 1.148 kasus pada tahun 2023.

Riset Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Tengah dan Yayasan Tanah Merdeka (YTM) mengungkap dampak polusi udara, pencemaran air, eksploitasi Sumber Daya Alam (SDA) di Kawasan Industri Pengolahan Nikel PT IHIP di Desa Topogaro, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.