LIPUTAN KHUSUS:

Cara Asuh Orangutan Sumatera: Lain Induk, Lain Gaya


Penulis : Raden Ariyo Wicaksono

Induk orangutan melakukan penyesuaian yang fleksibel dalam pengasuhan.

Biodiversitas

Minggu, 25 Mei 2025

Editor : Yosep Suprayogi

BETAHITA.ID - Para induk orangutan sumatera (Pongo abelii) ternyata secara konsisten berbeda dalam perilaku keibuan terhadap bayinya, bahkan setelah faktor biologis, sosial, dan lingkungan dikendalikan. Demikian menurut sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Max Planck Institute of Animal Behavior (MPI-AB). Penelitian itu dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences.

Menurut studi itu, para induk orangutan sumatera juga secara konsisten berbeda satu sama lain dalam hal seberapa fleksibel mereka menyesuaikan pengasuhan seiring dengan pertumbuhan bayinya. Untuk penelitian ini, para peneliti menganalisis data enam perilaku induk yang dikumpulkan selama 15 tahun.

"Studi kami menunjukkan bahwa induk orangutan sumatera tidak semuanya sama dalam hal perilaku pengasuhan," kata Revathe Thillaikumar, peneliti postdoctoral di MPI-AB dan penulis pertama studi ini, dilansir dari Phys.

Revathe menuturkan, selama masa perkembangan, beberapa induk orangutan secara konsisten menggendong bayi mereka lebih banyak daripada yang lain, sementara beberapa induk lebih sering menghentikan kontak tubuh daripada yang lain.

Orangutan sumatera bersama anaknya. Foto: Istimewa

“Yang sangat menarik adalah bahwa perbedaan ini tetap konsisten di antara berbagai bayi dari induk yang berbeda, bahkan ketika kami memperhitungkan faktor-faktor yang diketahui memengaruhi perilaku induk,“ ujarnya.

Karena bayi orangutan sumatera memiliki ketergantungan terlama dibandingkan dengan hewan lain, para peneliti juga meneliti bagaimana perilaku induk berubah seiring dengan perkembangan bayi. Para peneliti menemukan bahwa para induk melakukan penyesuaian yang fleksibel terhadap perilaku pengasuhan mereka dan mereka secara konsisten berbeda satu sama lain dalam melakukan penyesuaian ini.

“Sebagai contoh, meskipun semua ibu (induk) cenderung mengakhiri kedekatan spasial lebih sering seiring bertambahnya usia bayi mereka, beberapa ibu secara konsisten melakukannya lebih sering daripada yang lain di semua keturunan mereka," kata Revathe.

Studi ini meneliti enam perilaku induk orangutan sumatera liar terhadap bayinya, yaitu kontak tubuh, berdekatan, menggendong, dan memberi makan di dekat bayinya. Perilaku induk ini penting karena mempengaruhi bagaimana bayi dapat belajar keterampilan langsung dari induknya dan seberapa aman mereka dapat menavigasi kanopi yang lebat di hutan hujan tropis.

Data dikumpulkan di lokasi penelitian Suaq Balimbing di Indonesia pada 22 pasangan induk-bayi selama lebih dari 6.000 jam pengamatan. Para peneliti menemukan perbedaan yang konsisten dalam banyak perilaku ibu yang diteliti.