LIPUTAN KHUSUS:
APIK Indonesia Network Siap Hadapi Perubahan Iklim
Penulis : Redaksi Betahita
Menghadapi perubahan iklim yang ada di kabupaten anggota Lingkar Temu Kabupaten Lestari. Jaringan Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan menjalin kerjasama dengan LKTL.
Perubahan Iklim
Rabu, 08 Agustus 2018
Editor : Redaksi Betahita
Betahita.id – Menghadapi perubahan iklim yang ada di kabupaten anggota Lingkar Temu Kabupaten Lestari. Jaringan Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan menjalin kerjasama dengan LKTL.
Penandatanganan kerja sama dilaksanakan di Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan pada 26 Juli 2018 dalam acara Festival Kabupaten Lestari.
Bene Hernedi, Ketua Umum LTKL mengatakan, organisasinya dibentuk pada 21 Juli 2017 oleh perwakilan delapan kabupaten dari enam provinsi yakni Musi Banyuasin, Rokan Hulu, Siak, Batang Hari, Labuan Batu Utara, Sintang, Sanggau, dan Sigi.
"Kabupaten anggota LTKL memiliki visi mampu menyeimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dengan fokus pada tata kelola lahan, baik di dalam dan antar kabupaten dengan metode inovatif," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (27/7).
Visi tersebut diharapkan agar sesuai dengan Target Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan berkontribusi pada target penurunan emisi Indonesia.
Menurutnya, visi ini sejalan dengan program utama APIK Indonesia Network. Sehingga diharapkan deklarasi ini dapat mensinergikan program-program yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan.
Bene menambahkan, kerja sama APIK Indonesia Network dan LTKL difokuskan pada penyediaan ahli untuk penyusunan kebijakan di bidang perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan, serta kegiatan penelitian, pemberdayaan masyarakat. Kemudian, advokasi untuk isu perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.
Dalam kesempatan yang sama, Mahawan Karuniasa selaku anggota Paris Committee on Capacity-building UNFCCC menyatakan penandatanganan kerja sama tersebut merupakan wujud upaya para ahli perubahan iklim di Indonesia beserta para pemangku kepentingan untuk bekerjasama dan turun langsung ke lapangan.
"Ini untuk mengimplementasikan penurunan emisi gas rumah kaca serta mewujudkan pembangunan berkelanjutan di daerah," ungkapnya.