LIPUTAN KHUSUS:

Dana Desa Bisa Perbaiki Kualitas Lahan Gambut


Penulis : Redaksi Betahita

Anggaran dana desa bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki kualitas lahan gambut. Hal ini disampaikan Bambang Brodjonegoro Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). “Pemanfaatan dana desa saya pikir bisa untuk lingkungan,” katanya pada keterangan resmi di Jakarta, Jumat (7/9). Awalnya dana desa memang lebih banyak digunakan untuk infrastruktur desa. Tapi infrastruktur

Gambut

Sabtu, 08 September 2018

Editor : Redaksi Betahita

Betahita.id – Anggaran dana desa bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki kualitas lahan gambut. Hal ini disampaikan Bambang Brodjonegoro Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

“Pemanfaatan dana desa saya pikir bisa untuk lingkungan,” katanya pada keterangan resmi di Jakarta, Jumat (7/9).

Awalnya dana desa memang lebih banyak digunakan untuk infrastruktur desa. Tapi infrastruktur desa itu juga bisa misalnya bagaimana membuat sumut bor, sekat kanal. “Tinggal kepada aparat desa saja memahami jenis infrastruktur apa yang paling dibutuhkan,” ungkapnya.

Selain infrastruktur dasar seperti air bersih dan jalan desa, tentunya untuk lahan gambut harus memperhatikan infrastruktur yang dibutuhkan seperti sumur bor dan sekat kanal tersebut.Wilayah di Kalimantan hampir sebagian besar lahan gambut yang juga dimanfaatkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka lewat pertanian.

Tim Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam menyegel area lahan terbakar di lima perusahaan perkebunan di Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Tidak jarang pula pembukaan lahan gambut dilakukan dengan cara membakar sehingga sering terjadi kebakaran hutan dan lahan yang berdampak kepada peningkatan emisi dan polusi udara karena kabut asap.

Pemerintah terus berupaya mengurangi kebakaran lahan gambut salah satunya melalui program perlindungan dan pengelolaan gambut berbasis masyarakat di Kalimantan Barat yang diinisiasi ICCTF bekerja sama dengan Universitas Tanjungpura dan menggandeng 11 desa di daerah tersebut.