LIPUTAN KHUSUS:

Harimau Sumatera Korban Jerat Pemburu Liar, Mulai Pulih


Penulis : Redaksi Betahita

Seekor harimau sumatera (Panthera tigris) yang sebelumnya terluka parah di kaki kiri akibat jerat pemburu kini kondisinya mulai pulih. “Proses kesembuhan luka jerat menunjukkan perkembangan yang baik, tampak luka mulai menutup dengan kedalaman luka yang mendangkal,” kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, di Pekanbaru, Jumat, 12 April 2019. Baca: Harimau Sumatera dan Jagawana Bersama Terperangkap Jerat Pemburu Ia

Konservasi

Selasa, 16 April 2019

Editor : Redaksi Betahita

Betahita.id – Seekor harimau sumatera (Panthera tigris) yang sebelumnya terluka parah di kaki kiri akibat jerat pemburu kini kondisinya mulai pulih. “Proses kesembuhan luka jerat menunjukkan perkembangan yang baik, tampak luka mulai menutup dengan kedalaman luka yang mendangkal,” kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, di Pekanbaru, Jumat, 12 April 2019.

Baca: Harimau Sumatera dan Jagawana Bersama Terperangkap Jerat Pemburu

Ia mengatakan proses karantina harimau liar yang diberi nama Inung Rio itu sudah berakhir. Inung sudah mulai menjalani karantina selama 14 hari sejak 29 Maret hingga 11 April lalu.

Sejauh ini satwa langka itu mulai melakukan aktivitas dan nafsu makannya sudah baik. Ia mengatakan pengobatan terhadap Inung terus berlanjut.

Harimau Sumatera yang terluka akibat jerat pemburu liar, sedang dirawat tim medis BKSDA Riau, 12 April 2019. (BKSDA Riau)

Diagnosa sebelumnya menyebut, luka Inung Rio adalah infeksi sistemik yang disebabkan oleh luka terbuka di kaki kiri, dan infeksi organ hepatika atau hati. Soal itu akan dilakukan diagnostik lanjutan untuk memperkuat diagnosa sementara, kata Suharyono.

Sebelumnya, harimau sumatera terjerat di kawasan restorasi ekosistem Riau (RER) yang dikelola PT Gemilang Cipta Nusantara (GCN) di Desa Sangar Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, pada Maret lalu. Harimau jantan yang diperkirakan berusia 3-4 tahun itu terluka parah di kaki depan bagian kirinya.

Untuk proses penanganan lebih lanjut, harimau itu dititipkan ke Pusat Rehabilitasi Harimau sumatera Dhamasraya (PR-HSD) di Sumatera Barat.

Berdasarkan rekam medik dari petugas medis BBKSDA Riau, BKSDA Sumbar dan Yayasan Arsyari/PRHSD, harimau Inung mengalami tiga luka terbuka (laserasi) pada bagian medial kaki kiri.

Luka ini merupakan bagian terparah dengan infeksi stadium tiga, yang telah terbentuk jaringan nekrotik atau jaringan membusuk, dengan diameter luka empat centimeter (Cm) kedalaman tiga Cm.

Saat rekam medik itu tim medis menemukan tumor di harimau sumatera malang itu. Tumor itu terdapat pada bagian mulut rahang bawah, dan akan diperiksa lebih lanjut ke laboratorium apakah tumor ganas atau tumor jinak.

TEMPO.CO | TERAS.ID