LIPUTAN KHUSUS:

Karantina Corona Tekan Polusi, Udara New Delhi Jadi Bersih


Penulis : Betahita.id

Karantina wilayah untuk mencegah penularan virus corona membuat polusi udara di India menurun drastis.

Lingkungan

Rabu, 29 April 2020

Editor :

BETAHITA.ID -   Mulai 25 Maret 2020, pemerintah India memberlakukan karantina wilayah untuk mencegah penularan virus corona. Sejak itu, polusi menurun dan kualitas udara di negara tersebut kian bersih.

Sebelum terjadi wabah corona, tingkat rata-rata polusi udara di Kota New Delhi sebesar partikulat PM 2,5. Di hari pertama karantina wilayah, partikulat turun 22 persen. Adapun nitrogen dioksida bahan bakar fosil turun 15 persen. Data ini berasal dari analisis Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih.

"Ini luar biasa," kata Anumita Roychowdhury, Direktur Eksekutif di Pusat Sains dan Lingkungan, sebuah organisasi penelitian dan advokasi di New Delhi seperti dikutip dari Gulf News. Dia menjelaskan, penurunan polusi udara disebabkan lebih sedikit kendaraan yang melaju di jalanan, berkurangnya aktivitas konstruksi, dan banyaknya pabrik yang tutup.

Sebuah laporan yang menggunakan data dari World Quality Quality Report dari IQAir menunjukkan enam dari sepuluh wilayah perkotaan di India adalah titik yang paling tinggi polusinya. Dan New Delhi dianggap sebagai kota dengan pencemaran udara tertinggi karena asap kendaraan bermotor dan kegiatan industri.

Foto pemandangan Sungai Yamuna di New Delhi, India sebelum (kiri) dan saat virus Corona menyerang pada 8 April 2020. Virus Corona membawa satu sisi positif bagi dunia, yaitu polusi menurun akibat pemberlakuan lockdown di berbagai negara. Adnan Abidi

Ada sebuah foto yang menampilkan langit New Delhi di tempat yang sama, namun berbeda waktu. Foto polusi kabut asap terlihat dalam gambar yang diambil pada, 1 November 2019. Gambar di tempat sama yang diambil pada 20 April 2020 menunjukkan udara yang bersih dan langit biru terang.

Pengurangan polusi yang signifikan terjadi di beberapa kota besar di India, seperti Mumbai dan New Delhi, dibandingkan dengan waktu yang sama tahun lalu. Data satelit Copernicus Sentinel-5P, menunjukkan rata-rata pemusatan nitrogen dioksida di India dari 1 Januari hingga 24 Maret 2020, dan saat hari pertama karantina, 25 Maret hingga 20 April 2020. Itu dibandingkan dengan kerangka waktu yang sama seperti tahun lalu.

Berbagai gambar baru dari satelit Copernicus Sentinel-5P sekarang menunjukkan penurunan polusi udara. Beberapa kota di seluruh India, tingkat penurunan itu sekitar 40 persen hingga 50 persen karena karantina nasional, seperti dikutip dari laporan SciTech Daily.

Polusi udara adalah masalah kesehatan lingkungan yang utama. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara membunuh sekitar tujuh juta orang di seluruh dunia setiap tahun.

GULF NEWS | SCITECH DAILY | TEMPO.CO | TERAS.ID