LIPUTAN KHUSUS:

Melacak Perkembangan Vaksin Covid-19 (Bagian Keempat)


Penulis : Kennial Laia

Melacak perkembangan vaksin Covid-19 yang masuk dalam kategori Tahap II atau expanded trials.

Covid-19

Selasa, 28 Juli 2020

Editor :

BETAHITA.ID -  Beberapa perusahaan obat maupun institusi telah mengalami kemajuan dalam pengembangan vaksin Covid-19. Bagian keempat dari serial lima ini melihat perkembangan vaksin yang telah memasuki Tahap II. Tahapan ini berarti peneliti sedang mengujicobakan vaksin ke ratusan sukarelawan yang dibagi dalam beberapa kelompok. Tujuannya, untuk melihat bagaimana vaksin bekerja dalam tubuh masing-masing individu dalam grup tertentu. 

Sebagai catatan, Tahap I/II yang merupakan gabungan Tahap I dan Tahap II juga masuk dalam Tahap II. Tahap II atau expanded trials lebih lanjut menguji keamanan dan kemampuan vaksin dalam merangsang kekebalan tubuh untuk melawan virus corona dalam tubuh manusia.  

Baca juga: Melacak Perkembangan Vaksin Covid-19 (Bagian Pertama)
Melacak Perkembangan Vaksin Covid-19 (Bagian Kedua)
Melacak Perkembangan Vaksin Covid-19 (Bagian Ketiga)

Bagian keempat ini membahas vaksin dalam Tahap II, sebagai tambahan pada Tahap Gabungan I/II di artikel bagian ketiga. Vaksin berikut dikembangkan oleh perusahaan maupun lembaga di beberapa negara.

Ilustrasi pembuatan vaksin Covid-19. Foto: Reuters

Moderna (Tahap II)

Moderna merupakan perusahaan Amerika pertama yang menguji vaksin Covid-19 kepada manusia. Vaksin buatan Moderna menggunakan molekul RNA (mRNA) untuk memproduksi protein viral. Moderna menerbitkan hasil uji coba Tahap I pada 14 Juli 2020. Tak lama kemudian, perusahaan ini memulai Tahap III pada 27 Juli 2020. The New York Times melaporkan bahwa perusahaan ini berencana untuk memproduksi dosis vaksin pada awal 2021.

AstraZeneca dan University of Oxford (Tahap II)

Vaksin yang dikembangkan perusahaan Inggris-Swedia bernama AstraZeneca dan University of Oxford ini berbasis pada adenovirus simpanse bernama ChAdOxl. Hasil uji coba Tahap I/II pada 20 Juli 2020 di jurnal Lancet mengungkap bahwa vaksin itu aman dan tanpa efek samping berat. Vaksin yang dikembangkan meningkatkan kekebalan tubuh dan antibodi terhadap virus corona. Saat ini vaksin berada di Tahap II/III di Inggris, serta Tahap III di Brazil dan Afrika Selatan. Proyek tersebut dapat menghasilkan vaksin darurat pada Oktober 2020. AstraZeneca mengatakan total kapasitas produksi untuk vaksin itu, jika disetujui, dapat mencapai dua miliar dosis.

CanSino Biologics (Tahap II, Limited Approval)

Perusahaan Cina ini mengembangkan vaksin berbasis adenovirus yang disebut Ad5 dengan bekerja sama dengan Institute of Biology di Academy of Military Medical Sciences, Cina. Mei lalu, Cansino Biologics menerbitkan hasil yang menjanjikan dari Tahap I dan pada Juli ini mereka melaporkan bahwa Tahap II menunjukkan vaksin memproduksi respons kuat pada imunitas tubuh. Pada 25 Juni 2020, militer Cina pun menyetujui bahwa vaksin tersebut dapat "obat yang sangat dibutuhkan" selama setahun ke depan.

Anhui Zhifei Longcom (Tahap II)

Pada Juli 2020, perusahaan Cina ini memulai uji coba Tahap II untuk vaksin yang merupakan kombinasi dari protein viral dan adjuvan yang menstimulasi sistem kekebalan tubuh. Perusahaan tersebut bekerja sama dengan Chinese Academy of Medical Sciences.

Institute of Medical Biology (Tahap II)

Peneliti di Insitute of Medical Biology di Academy of Medical Sciences, Cina, telah memulai percobaan Tahap II Juni lalu. Perusahaan ini juga menemukan vaksin untuk polio dan hepatitis A.