LIPUTAN KHUSUS:
WHO Prediksi Pandemi Virus Corona Baru Teratasi Dalam 2 Tahun
Penulis : Betahita.id
Organisasi Kesehatan Dunia WHO memprediksi pandemi virus corona dapat berakhir dalam dua tahun ke depan.
Covid-19
Senin, 24 Agustus 2020
Editor :
BETAHITA.ID - Organisasi Kesehatan Dunia WHO memprediksi pandemi virus corona dapat berakhir dalam dua tahun ke depan. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus, membandingkan pandemi Covid-19 dengan flu Spanyol 1918, yang membutuhkan waktu dua tahun untuk mengatasinya.
Baca juga: WHO: Ada Bukti Baru Virus Corona Bisa Menyebar Melalui Udara
Tedros mengatakan bahwa kemajuan teknologi termasuk di sektor perawatan kesehatan dapat membantu dunia mengatasi virus corona dalam waktu yang lebih singkat. “Tentunya dengan lebih banyak konektivitas, virus memiliki peluang lebih besar untuk menyebar,” katanya, dikutip dari Insider.com
"Tapi pada saat yang sama, kami juga memiliki teknologi untuk menghentikannya dan pengetahuan untuk menghentikannya. Jadi kami berharap pandemi ini selesai dalam waktu kurang dari dua tahun," katanya, 22 Agustus 2020.
Ghebreyesus juga menekankan pentingnya persatuan, solidaritas global dalam memerangi virus yang pertama kali dilaporkan di Wuhan, Cina. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), flu Spanyol menginfeksi 500 juta orang sekitar sepertiga dari populasi dunia saat itu dalam empat gelombang berturut-turut. Selama dua tahun, penyakit itu menewaskan sekitar 50 juta orang, termasuk 675 ribu orang Amerika.
Menurut pelacakan Universitas Johns Hopkins COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru, sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 22,9 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 800 ribu orang. Wabah ini muncul sejak Desember 2019 di Cina.
Komentar Tedros muncul ketika beberapa negara melihat lonjakan baru dalam infeksi virus corona setelah periode musim panas. Di Korea Selatan, otoritas kesehatan telah mencatat 324 kasus baru pada hari Jumat, tertinggi dalam satu hari sejak Maret. Sementara itu, lebih dari seribu kematian baru diumumkan di Amerika Serikat pada hari Jumat, 21 Agustus 2020, sehingga jumlah kematian menjadi lebih dari 175 ribu.