LIPUTAN KHUSUS:
Jikalahari: Hutan Alam di Riau Tinggal 1,4 Juta Hektar
Penulis : Betahita.id
Hutan alam di Riau tinggal seluas 1.442.669 hektar atau seperempat saja dari hutan pada 1982 yang seluas 6.727.546 hektar.
Deforestasi
Rabu, 04 November 2020
Editor :
BETAHITA.ID - Hutan alam di Riau tinggal seluas 1.442.669 hektar atau seperempat saja dari hutan pada 1982 yang seluas 6.727.546 hektar, demikian pernyataan Jikalahari berdasarkan analisis melalui Citra Landsat 8-OLI dan Sentinel-2.
"Makin berkurangnya luas hutan alam Riau antara lain akibat terjadinya peningkatan deforestasi hingga mencapai tiga kali lipat dibandingkan tahun 2018," kata Made Ali, Koordinator Jikalahari dalam siaran pers Jikalahari, 27 Oktober 2020.
Baca juga: 1 Juta Hektare Sawit Serobot Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut
Menurut dia, yang lebih miris lagi adalah peningkatan deforestasi atau hilangnya hutan akibat kegiatan manusia justru dilakukan oleh korporasi HTI, perkebunan sawit dan cukong-cukong yang merambah kawasan hutan lindung, konservasi dan taman nasional.
Catatan Jikalahari, korporasi menguasai 2,1 juta hektar yang dikuasai oleh APP dan APRIL Grup. Temuan Pansus Monitoring Evaluasi Perizinan DPRD Provinsi Riau pada 2015 ada 1.8 juta hektar sawit illegal yang terbagi dalam 378 perusahaan. Pansus menghitung, dari potensi pajak perkebunan sawit di Provinsi Riau yang mencapai Rp 24 triliun, baru Rp 9 triliun yang mengalir ke kas Negara.
“Banjir terjadi karena deforestasi. Deforestasi terjadi karena ada korupsi, pembakaran hutan dan lahan yang terjadi di kawasan hutan yang seharusnya menjadi zona lindung untuk resapan air,” kata Made Ali.
Selain ancaman hidrometeorologi, Riau juga dilanda ancaman biologi berupa wabah, penyakit hewan (zoonosis), hama dan penyakit tanaman, juga dapat menimbulkan korban jiwa dan kerugian ekonomi yang tidak sedikit.
Riau sedang mengalami pandemi Covid-19. Hingga 27 Oktober 2020, data Covid-19 di Provinsi Riau sebanyak 45.421 orang suspek dan 13.749 orang terkonfirmasi Covid-19.