LIPUTAN KHUSUS:
Pekan Depan WHO Bakal Umumkan Temuan Asal Mula Virus Corona
Penulis : Tim Betahita
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus berkata pihaknya akan mengungkap semua temuan dalam misi secara transparan.
Covid-19
Senin, 08 Maret 2021
Editor :
BETAHITA.ID - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bakal mengungkapkan hasil penyelidikan asal-usul virus corona penyebab penyakit Covid-19 di Wuhan, China, mediao Maret.
"Waktunya adalah 14-15 Maret," kata kepala misi tim WHO Peter Ben Embarek saat mengadakan jumpa pers di Jenewa, seperti yang diberitakan Reuters, Sabtu lalu.
Akhir bulan kemarin, Ben Embarek yang juga merupakan pakar WHO tentang penyakit yang ditularkan hewan ke manusia itu mengatakan virus mungkin berasal dari kelelawar. Tapi belum diketahui secara pasti bagaimana virus itu sampai ke manusia.
WHO, menurutnya juga mengesampingkan soal dugaan kebocoran laboratorium. Pejabat WHO sebelumnya bilang misi ini akan mengeluarkan laporan ringkasan sebelum temuan lengkap siap.
"Apa yang telah dilakukan tim mereka benar-benar bekerja keras untuk mencoba mendapatkan laporan lengkap sehingga kami dapat melakukan diskusi yang tepat," kata pakar kedaruratan WHO Mike Ryan.
Sementara itu Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus berkata pihaknya akan mengungkap semua temuan dalam misi secara transparan.
Misi tim ahli WHO di Wuhan untuk mencari asal mula kemunculan dan penyebaran virus corona telah rampung setelah investigasi berlangsung selama sebulan pada Februari lalu.
Banyak pihak kecewa lantaran hasil penyelidikan tim WHO dinilai gagal menjawab pertanyaan utama yakni bagaimana virus Covid-19 bisa muncul dan menyebar di Kota Wuhan.
Tim WHO berada di Wuhan sejak 14 Januari lalu dengan tetap diawasi ketat oleh pihak berwenang China.
Misi ini jug mendapat kiriman surat terbuka dari sekelompok ilmuwan yang menyebutkan bahwa mereka tidak memiliki mandat hingga independensi terhadap semua teori mengenai asal muasal virus.
Namun begitu, duta besar China untuk PBB Chen Xu di Jenewa mengatakan ini bukan penyelidikan, melainkan penelitian ilmiah bersama.
CNN INDONESIA| REUTERS