LIPUTAN KHUSUS:

Pakis Binaiya di Maluku kian Terancam Punah


Penulis : Raden Ariyo Wicaksono

Upaya perlindungan pakis binaiya cukup sulit. Karena pakis ini tumbuh di ketinggian di atas 3.000 mdpl.

Biodiversitas

Rabu, 30 Maret 2022

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID - Pakis binaya (Chyathea binayana), tumbuhan endemik yang tumbuh di ketinggian 3.027 meter dari permukaan laut (mdpl) di Maluku Tengah nasibnya mengkhawatirkan. Balai Taman Nasional (TN) Manusela menyebut tumbuhan dilindungi ini kian terancam punah akibat gangguan ekosistem.

“Jadi pakis binaiya ini kondisinya terakhir itu memang ada sedikit gangguan terhadap ekosistemnya, kami coba pasang kamera trap di sana hasilnya sementara, ada aktivitas rusa. Jadi mungkin ini mengganggu,” kata MHD Zaidi, Kepala Balai Taman Nasional Manusela, dikutip dari Antara Ambon, Minggu (27/3/2022).

Ia mengatakan aktivitas rusa yang merusak tanaman dilindungi itu diduga dikarnakan rusa-rusa tersebut kekurangan pakan.

“Yang kita lihat sekarang rusa sudah main di situ. Apakah dari dulu rusa main di situ, kita belum punya data. Makanya kita pasang kamera itu, baru dari sekarang kita tahu rusa main di situ,” katanya.

Pakis binaiya, Maluku Tengah./Foto: liveopnely.net

Selain itu, ia menjelaskan sejauh ini Balai TN Manusela sudah berusaha mencari solusi untuk melindungi pakis binaiya tersebut. Ia mengaku agak kesulitan, karena pakis tersebut berada di ketinggian di atas 3.000 mdpl.

“Kalau dia hidup di ketinggian itu, tidak mungkin kita budidayakan di bawah. Paling itu adalah perlindungan terhadap habitatnya saja. Apakah perlu budidaya atau hanya perlu misalnya memproteksi area. Yang paling memungkinkan mana, itu yang kita terapkan,” katanya.

Taman Nasional Manusela mempunyai salah satu fungsi sebagai kawasan pelestarian keanekaragaman flora di Pulau Seram, termasuk dalam hal ini adalah pelestarian jenis tumbuhan pakis binaiya yang merupakan jenis paku-pakuan endemik Pulau Seram yang habitatnya berada di sekitar Puncak Binaiya.

Bentuk tumbuhan paku jenis ini hampir menyerupai pohon kelapa, sehingga mudah dibedakan dengan jenis paku lainnya. Pada batang bagian atas hanya terdapat lekukan dangkal bekas tangkai daun melekat.

Tinggi batang pakis binaiya bisa mencapai 10-12 meter dengan tekstur batang yang kasar dan sangat keras, hingga tak jarang melihat pakis yang telah mati namun batangnya tetap berdiri tegak dan kokoh.