LIPUTAN KHUSUS:

Sungai Bengkulu Tercemar E. Coli dan Mikroplastik


Penulis : Raden Ariyo Wicaksono

Selain tercemar mikroplastik, sungai penyuplai air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) itu juga tercemar bakteri Escherichia Coli.

Lingkungan

Sabtu, 21 Mei 2022

Editor :

BETAHITA.ID - Sungai Bengkulu yang terletak di Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kota Bengkulu, disebut telah tercemar parah. Selain tercemar mikroplastik, sungai penyuplai air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) itu juga tercemar bakteri Escherichia coli.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bengkulu, Safnizar mengatakan kondisi telah tercemar Escherichia Coli itu berdasarkan Sertifikat Hasil Uji (SHU) dari laboratorium.

"Hasil tim terpadu DLHK terkait kondisi Sungai Bengkulu mengalami pencemaran yang melebihi batas ambang untuk jenis E-Coli," kata Safnizar, dilansir dari Antara, Jumat (20/5/2022).

Bakteri Escherichia coli yang ditemukan di Sungai Bengkulu berasal dari kotoran manusia hewan dan sampah yang masyarakat buang ke aliran sungai. Selain karena tingkah laku manusia, tercemarnya Sungai Bengkulu juga disebabkan karena zat kimia seperti pestisida dan lainnya.

Sungai Bengkulu saat ini memiliki status tercemar sedang, bahkan kualitas air Bengkulu berada di posisi terendah se Indonesia./Foto: Firman/rakyatbengkulu.com

Oleh karena itu, ia mengimbau seluruh masyarakat di Provinsi Bengkulu tidak membuang sampah sembarangan khususnya ke aliran Sungai Bengkulu. Sebelumnya, berdasarkan indeks pemeriksaan Sungai Bengkulu telah tercemar dan masuk kategori tingkat sedang.

Sampel yang periksa berasal dari hulu aliran sungai tepatnya di Desa Penanding Kecamatan Karang Tinggi, kemudian di titik tengah tepatnya di Desa Pulau Panggung dan Desa Kembang Seri Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah serta titik terakhir yaitu di intake PDAM Kota Bengkulu.

Sebelumnya, Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) menyebut, Sungai Bengkulu dan dua sungai lainnya, yakni Sungai Nelas dan Sungai Musi yang menjadi sumber air baku PDAM juga telah tercemar mikroplastik. Yang mana bila dikonsumsi dapat membahayakan tubuh manusia, karena dapat memicu pertumbuhan tumor, penghambat sistem imun dan mengganggu sistem reproduksi.

"Kami meneliti empat sungai, namun tiga di antaranya adalah sumber air baku air PDAM dan berdasarkan tes cepat yang kami uji, ketiga sungai itu sudah tercemar mikroplastik," kata Prigi Arisandi, Direktur Ecoton, dikutip dari Antara, Minggu (1/5/2022) lalu.

Ia mengatakan penelitian kualitas air di wilayah Bengkulu dilakukan di lima titik yakni Danau Dendam Tak Sudah, Sungai Rindu Hati, Sungai Bengkulu, Sungai Air Nelas dan Sungai Musi. Dari lima titik tersebut, tiga sungai merupakan sumber bahan baku air PDAM yakni air Sungai Musi jadi sumber air PDAM warga Kabupaten Kepahiang, Sungai Bengkulu dan Sungai Nelas menjadi bahan baku air PDAM warga Kota Bengkulu.

"Dari lima titik pengambilan sampel, hanya Sungai Rindu Hati yang berada di Desa Rindu Hati Kabupaten Bengkulu Tengah yang masih bebas atau tidak tercemar mikroplastik, masih sangat baik untuk sumber air minum, ini patut diapresiasi dan dijaga kelestariannya," kata Prigi.