LIPUTAN KHUSUS:
Paus yang Diselamatkan dari Jaring di Spanyol Akhirnya Mati
Penulis : Raden Ariyo Wicaksono
Seekor paus bungkuk sepanjang 14 meter (46 kaki) yang dibebaskan dari jerat jaring ikan hanyut ilegal di lepas pulau Mallorca, akhinya mati di sebuah pantai Spanyol.
Biodiversitas
Minggu, 29 Mei 2022
Editor :
BETAHITA.ID - Seekor paus bungkuk (Megaptera novaeangliae) sepanjang 14 meter (46 kaki) yang dibebaskan dari jerat jaring ikan hanyut ilegal di lepas pulau Mallorca, akhinya mati di sebuah pantai Spanyol.
Sebuah tim penyelam telah membebaskan paus seberat 30 ton dari penderitaan sebelumnya, setelah ditemukan oleh sebuah kapal sekitar tiga mil (5 km) di lepas pantai Mallorca di Kepulauan Balearic di timur Spanyol, sepekan yang lalu.
Paus malang itu berenang menjauh dengan meledakkan air dari ceratnya, tetapi kemudian ditemukan terdampar di sebuah pantai di Valencia di daratan Spanyol pada Kamis (26/5/2022) kemarin.
Spesialis dari Yayasan Oseanografi yang memeriksa paus itu mengatakan paus itu sangat lemah dan memiliki beberapa luka di sirip punggungnya. Mereka memutuskan hewan besar itu tidak akan selamat saat kembali ke laut, dan hewan itu mati tak lama kemudian.
"Mengerikan. Ini benar-benar membuat depresi," kata Gigi Torras, ahli biologi kelautan yang ikut serta dalam penyelamatan awal.
"Kami akan menyebabkan lebih banyak cedera dan memperburuk kondisinya, dan mungkin akan kembali ke pasir pada hari berikutnya," Jose Luis Crespo, kepala konservasi di Oceanography Foundation, mengatakan dalam sebuah pernyataan, menjelaskan keputusan untuk tidak mencoba mengembalikan paus ke laut.
Dijuluki "Walls of Death" karena banyaknya kehidupan laut lain yang tertangkap selain ikan yang akan mereka tangkap, jaring apung dilarang oleh PBB 30 tahun lalu.
"Jaring ini telah ilegal selama tiga dekade. Mereka tidak menargetkan apa pun tetapi hanya menangkap semuanya. Saya harap ini membuka mata orang-orang tentang kerusakan yang mereka sebabkan pada lautan," Torras, pemilik pusat menyelam Albatros di Mallorca, mengatakan kepada Reuters.