LIPUTAN KHUSUS:

Papua: Petani Merauke Keluhkan Kelangkaan Pupuk Subsidi


Penulis : Tim Betahita

Selain kuotanya kurang, pupuk juga sering terlambat disalurkan kepada para petani setempat.

Masyarakat Adat

Rabu, 22 Juni 2022

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Petani di Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Papua kembali mengeluhkan masalah kelangkaan pupuk subsidi. Selain kuotanya kurang, pupuk juga sering terlambat disalurkan kepada para petani setempat.

Satu di antara petani asli Papua di Kampung Waninggap Miraf Distrik Tanah Miring, Frans Mahuze kepada Jubi, Selasa (21/6/2022) mengatakan, karena kelangkaan pupuk subsidi, petani di sana terpaksa membeli pupuk non subsidi dengan harga sekitar Rp10 ribu per kilogram.

“Kalau pupuk subsidi jenis urea dan ponska harganya Rp2 ribu – Rp2500 per kilogram. Tapi karena susah didapat, kami beli yang non subsidi. Harganya memang mahal, tapi mau tidak mau kami harus beli. Kalau tidak begitu, tentu hasil panen tidak maksimal,” kata Mahuze, dikutip dari kantor berita jubi.coid.

Mahuze berharap Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Merauke dapat menambah kuota pupuk untuk petani. Selain itu, penyalurannya harus dilakukan tepat waktu, sehingga tidak mengganggu produktivitas tanaman padi.

Hamparan Sawah di Kurik, Merauke, Papua. (Dandhy Dwi Laksono/Twitter)

“Biasanya pupuk subsidi baru disalurkan pada saat padi sudah berusia 2-3 bulan. Pemupukan seharusnya dilakukan dua kali sebelum padi berusia satu bulan. Kalau terlambat pemupukan, tentu hasil panen tidak bagus,” ujarnya.

Selain pupuk, obat-obatan seperti pestisida juga menjadi persoalan di kalangan petani setempat. Pestisida sangat dibutuhkan untuk menangkal serangan hama dan penyakit tanaman lainnya.

“Pestisida juga sangat penting. Dulu pestisida disubsidi pemerintah, sekarang sudah tidak lagi. Kami harus beli sendiri. Harganya pun mahal, Rp500.000 sekali beli,” kata petani Kampung Yaba Maru, Sumardino.

Sumardino menambahkan bahwa ada bantuan pestisida dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Merauke, namun jumlahnya tidak cukup dengan kebutuhan yang diperlukan. “Kita tentu harapkan pemerintah membantu petani dengan kembali memberikan subsidi obat hama,” katanya