LIPUTAN KHUSUS:
Harimau Sumatra Mati Sebulan Usai Dilepas di TN Kerinci Seblat
Penulis : Tim Betahita
Harimau sumatra Citra Kartini diduga menderita sepsis sebelum mati, menurut hasil nekropsi.
Satwa
Sabtu, 23 Juli 2022
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - Harimau sumatra yang dinamai Citra Kartini ditemukan mati di kawasan hutan Taman Nasional (TN) Kerinci Seblat, Jambi. Satwa tersebut sebelumnya menghuni Suaka Satwa Barumun, Sumatra Utara, sebelum dilepasliarkan pada 8 Juni 2022. Dengan demikian, harimau ini mati satu bulan setelah dilepasliarkan.
Harimau Citra ditemukan mati pada Selasa, 19 Juli 2022, di kawasan hutan di wilayah Desa Baru Lempur, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci. Menurut pernyataan resmi dari portal resmi Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE), telah dilakukan pemantauan pergerakan satwa melalui data GPS collar sebelum harimau Citra ditemukan mati.
Sejak 23 Juni 2022, kegiatan pemantauan/patroli di lapangan juga dilakukan, sekaligus kegiatan pencegahan dan penanggulangan konflik satwa liar bersama pihak terkait, termasuk Balai Besar TN Kerinci Seblat, Balai Besar KSDA Sumatera Utara, BKSDA Jambi, dan Fauna Flora International-Indonesia Programme (FFI-IP). Lokasi kegiatan berada di Desa Renah Kayu Embun dan sekitarnya pada Kecamatan Kumun Debai, Kota Sungai Penuh.
“Kegiatan pencegahan dan penanggulangan konflik dilakukan sebagai tindak lanjut laporan masyarakat yang melaporkan penampakan harimau di lokasi. Kemudian pada 28 Juni 2022 diputuskan untuk dilakukan pemasangan kandang untuk menangkap dan mengevakuasi HS Citra Kartini serta pemasangan camera trap pada tanggal 30 Juni 2022 untuk memantau situasi dan pergerakan HS dan satwa lain di lokasi,” terang Ditjen KSDAE, Jumat, 22 Juli 2022.
Menurut pernyataan resmi tersebut, pantauan data GPS collar Citra Kartini tidak menunjukkan pergerakan pada 17-18 Juli 2022. Kemudian Tim Tiger Protection Conservation Unit (TPCU) Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat melakukan pengecekan lapangan ke lokasi titik GPS pada 19 Juli 2022.
Pada pukul 13.11 WIB, sekitar 800 meter dari batas kawasan, harimau Citra dalam keadaan mati. Selanjutnya pada pukul 16.00 WIB dilakukan evakuasi Citra Kartini oleh tim gabungan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, harimau Citra didiagnosa menderita sepsis, yakni suatu kondisi saat semua organ mengalami perdarahan dan ditandai dengan tanda pucat pada selaput organ. Kesimpulan dari perubahan-perubahan pada organ menunjukkan adanya peradangan pada hati, ginjal, paru, pembesaran jantung (penebalan otot jantung), dan kekurangan cairan tubuh dan anemia akut. Untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian HS Citra Kartini, maka beberapa sampel organ akan dikirim untuk uji laboratorium di Balai Veteriner Bukit Tinggi.
"Balai Besar TN Kerinci Seblat sangat bersedih dan merasa kehilangan atas kematian harimau Citra Kartini serta mengucapkan terimakasih kepada mitra dan masyarakat yang terus membantu dan mendukung dalam pemantauan, pengamanan dan evakuasi," terang Ditjen KSDAE.
"Kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua dan besar harapan bahwa kejadian kematian satwa liar terutama harimau sumatra tidak terulang kembali. Selanjutnya, (kami) akan terus melakukan pemantauan dan monitoring harimau Surya Manggala serta kegiatan penanggulangan konflik satwa dan upaya penyelamatan satwa."
Taman Nasional Kerinci Seblat adalah benteng terakhir habitat dari keanekaragaman hayati terutama harimau sumatra sebagai pemangsa puncak.