LIPUTAN KHUSUS:

Respon ESDM Soal Tragedi Keracunan Gas PT SMGP


Penulis : Tim Betahita

Kementerian ESDM telah mengirim tim untuk melakukan investigasi di tempat kejadian dan berkoordinasi dengan Pemda Kabupaten Mandailing Natal.

Energi

Kamis, 29 September 2022

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Kementerian ESDM buka suara terkait puluhan warga yang pingsan akibat keracunan gas PT Sorik Merapi Geothermal Power (SMGP) di Sumatera Utara.

Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM Harris mengungkapkan pihaknya telah mendapatkan laporan dari SMGP bahwa terdapat beberapa warga di Desa Sibangor Julu dan Desa Sibangor Tonga mencium bau menyengat yang berasal dari Wellpad T. Setelah itu, sejumlah warga mengalami gejala sesak nafas dan muntah.

"Laporan yang kami terima, saat laporan keluhan warga diterima, aktivitas di Wellpad T adalah kegiatan bleeding sumur T-11 untuk menetralisir gas di dalam sumur yang menjadi bagian dalam rangkaian proses uji alir sumur T-11," ungkap Harris dalam keterangan resmi pemerintah, Kamis (29/9), seperti dikutip dari CNNIndonesia.

Dia menjelaskan bahwa proses bleeding telah dimulai sejak 15.30 hingga 17.30 WIB pada 27 September 2022. Lalu, SMGP berencana melanjutkan proses bleeding pada 28 September 2022.

ilustrasi panas bumi. (pixabay)

Kegiatan uji alir sumur panas bumi, sambung Harris, memang memiliki risiko buruk kepada warga. Salah satunya berupa keluarnya gas H2S.

Namun, Harris mengatakan bahwa manajemen SMGP telah mengantisipasi hal tersebut dengan memperketat prosedur. Salah satu prosedur yang dilakukan adalah melakukan menetralisir gas H2S sebelum fluida sumur panas bumi dialirkan.

Selain itu, manajemen SMGP telah mengoordinasikan kegiatan uji alir sumur dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Mandailing Natal, kepolisian, dan masyarakat sekitar.

Lalu, pihak kepolisian, Pemda Kabupaten Mandailing, Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, dan perwakilan masyarakat sekitar juga ikut mengawasi pelaksanaan uji alir sumur tersebut.

ESDM Kirim Tim Investigasi

Harris mengatakan pihaknya telah mengirim tim untuk melakukan investigasi di tempat kejadian dan berkoordinasi dengan Pemda Kabupaten Mandailing Natal.

"Saat ini tim telah berada di lokasi dan melakukan koordinasi dengan Pemda Kabupaten Mandailing Natal, kepolisian, dan SMGP untuk penanganan dan penelusuran lebih lanjut," jelas Harris.

Berdasarkan catatan ESDM, 79 warga dirawat di rumah sakit setempat akibat kegiatan uji alir sumur SMGP. Lalu, 18 orang di antaranya telah kembali ke rumah.

Harris menambahkan bahwa rangkaian kegiatan uji alur sumur T-11 telah dihentikan. Kemudian, sumur sudah dalam kondisi tertutup dan aman.

Bukan kejadian pertama kali

Aktivitas operasi penambangan panas bumi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) PT Sorik Marapi Geothermal Plant (SMGP) di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, kembali membawa petaka. Sedikitnya 12 orang dilaporkan jatuh pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit, akibat terjadinya kebocoran gas Hidrogen Sulfida (H2S) di tambang gas tersebut, Selasa (27/9/2022) sore.

Jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah. Sejauh ini para korban diketahui merupakan warga Desa Sibanggor Tonga dan Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi.

Berdasarkan informasi yang terhimpun, gas H2S itu berasal dari kegiatan Well Test di salah satu sumur milik PT SMGP.

Dalam kaitan dengan tragedi ini, Jaringan Advokasi Tambang mencatat sudah 6 kali kejadian celaka terjadi di PT SMGP, mulai dari kebocoran gas, ledakan dan kebakaran hingga semburan lumpur panas. Kejadian nahas itu terjadi sejak 25 Januari 2021 hingga terbaru 27 September 2022.

25 Januari 2021
Lima orang warga Mandailing Natal, Sumatera Utara meninggal dunia akibat kebocoran gas dari proyek pembangunan PLTP yang dikerjakan PT SMGP. Puluhan warga lainnya juga mesti dilarikan ke puskesmas.

14 Mei 2021
Terjadi ledakan dan kebakaran pada proyek PLTP milik PT SMGP yang hanya berjarak 300 meter dari pemukiman, sehingga warga harus mengungsi hingga api bisa dipadamkan.

6 Maret 2022
Terjadi kebocoran gas H2S di Sibanggor Julu yang berasal dari salah satu sumur milik PT SMGP. Akibatnya, setidaknya 58 warga yang harus dirawat karena mengalami mual, pusing, muntah hingga pingsan.

24 April 2022
Semburan lumpur panas setinggi lebih dari 30 meter disertai dengan bau gas yang menyengat terjadi di rig pengeboran panas bumi PT SMGP. Sebanyak 21 warga terpapar gas beracun, dilarikan ke rumah sakit, dan sawah-sawah warga terendam lumpur.

16 September 2022
Sekitar delapan warga adat Mandailing di sekitar proyek PLTP yang dikelola PT SMGP keracunan, terpapar gas H2S pada 16 September lalu. Mereka dilarikan ke rumah sakit-rumah sakit terdekat.

27 September 2022
Kebocoran H2S di PLTP SMGP Mandailing Natal kembali terjadi. Setidaknya tercatat 12 orang dilarikan ke rumah sakit. Jumlah ini berpotensi akan terus bertambah.

Ironisnya, meski terus menelan korban, pemerintah tak kunjung memberi sanksi tegas, hanya memberhentikan sementara pasca kejadian pada pada 25 Januari 2021 lalu. Kejadian yang terus berulang tanpa ada sanksi tegas ini menunjukkan sikap pemerintah yang terus bermain-main dengan keselamatan nyawa warga.

"Jatam mengecam keras Presiden Jokowi dan Menteri ESDM yang masa bodoh dengan keselamatan warganya sendiri. Jatam mendesak Menteri ESDM untuk segera mencabut permanen izin PT SMGP, lakukan penegakan hukum dan pemulihan atas seluruh kerusakan yang terjadi," kata Melky, Koordinator Nasional Jaringan Advokasi Tambang (Jatam).