LIPUTAN KHUSUS:

Damar, Anak Gajah di TWA Buluh Cina Ditemukan Mati


Penulis : Raden Ariyo Wicaksono

Hasil uji laboratorium menunjukkan gajah Damar, jenis kelamin jantan berumur 2 tahun 4 bulan, mati disebabkan (Elephant Endotheliotropic Herpes Virus EEHV)

Biodiversitas

Minggu, 22 Januari 2023

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID - Seekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Unit Konservasi Gajah Taman Wisata Alam (TWA) Buluh Cina bernama Damar ditemukan mati pada Rabu, 11 Januari 2023 kemarin. Hasil pemeriksaan menunjukkan Damar mati akibat virus.

Kepala BBKSDA Riau, Genman S. Hasibuan menjelaskan, kematian Damar ini awalnya diketahui pertama kali oleh mahout bernama Alex Gunawan, saat hendak memindahkan gajah ke hutan, pada Rabu (11/1/2023) pagi. Saat tiba di tempat gajah-gajah diikat, Alex melihat Damar dalam posisi rebah dan tidak bergerak. Alex menganggap Damar masih tidur.

Namun setelah dipastikan, ternyata gajah Damar yang merupakan anak dari gajah latih bernama Robin dan Ngatini itu ternyata telah mati. Di hari sebelumnya, petugas piket malam masih melihat gajah Damar dalam kondisi baik dan tidak ada gejala yang mencurigakan terkena sakit.

Menerima laporan kematian Damar, lanjut Genman, dirinya kemudian mengirimkan tim medis dipimpin drh. Rini Deswita melakukan nekropsi untuk mendiagnosa penyebab kematian gajah Damar. Sample berupa lidah, hati, limpa, lambung, ginjal, jantung, paru paru, dan cairan perikardium gajah hasil nekropsi segera dikirim ke laboratorium di Kota Bogor untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian Damar.

Jasad gajah Damar saat ditemukan mati pada 11 Januari 2023 lalu./Foto: BBKSDA Riau.

"Pada tanggal 17 Januari 2023, uji laboratorium telah keluar dengan hasil gajah Damar, jenis kelamin jantan berumur 2 tahun 4 bulan mati disebabkan positif Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEHV)," kata Genman, Rabu (18/1/2023).

Genman mengatakan, jenis virus tersebut sangat susah diprediksi, gejalanya tidak terlihat jelas bila hanya melihat dari fisik gajah, namun dapat menyerang dengan cepat pada anakan gajah.

Genman menambahkan, selama ini BBKSDA Riau bekerja sama dengan lembaga pemerhati gajah (LSM) telah berupaya keras melakukan pencegahan dan antisipasi kematian gajah melalui pengecekan medis secara rutin, pemberian obat, vitamin dan suplai makanan yang bernutrisi.