LIPUTAN KHUSUS:

Nelayan Babel Kepung Kapal Tambang Timah Laut


Penulis : Aryo Bhawono

Pengepungan ini dilakukan karena nelayan sudah lama menolak tambang timah di wilayah laut mereka.

Tambang

Jumat, 26 Mei 2023

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Sebanyak 20 kapal nelayan mengepung aktivitas tambang laut Ponton Isap Produksi (PIP) yang belum beroperasi di perairan Laut Rias, Desa Rias, Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Belitung. Pengepungan ini dilakukan karena nelayan sudah lama menolak tambang timah di wilayah laut mereka. 

Ratusan nelayan juga berada di pinggir pantai turut melakukan aksi protes aktivitas tambang tersebut, yang dikhawatirkan akan mengganggu tangkapan ikan nelayan. Sedangkan tambang tersebut terletak di perairan laut Rias, Desa Rias, Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan (Basel). 

Ketua Nelayan Batu Perahu, Joni Zuhri, mengatakan, nelayan beserta masyarakat pesisir sejak dari dulu menolak aktivitas pertambangan laut.

"Penolakan tersebut dimulai dari perairan Tanjung Ketapang hingga ke Pulau Besar," ujarnya seperti dikutip dari Babel Pos

Perahu nelayan melewati air laut yang keruh akibat aktivitas kapal isap produksi milik PT Timah. Foto: @jatamnas

Ia menceritakan ada 2 unit ponton Tambang Inkonvensional (TI) masuk melalui perairan Gusung pada Selasa (23/5/2023). Nelayan pun melakukan aksi damai untuk menghentikan masuknya kapal tersebut. 

Hingga sekarang para nelayan masih di lokasi hingga kedua TI tersebut digeser minimal sampai Sukadamai.

Joni sendiri mengaku tidak tahu menahu mengenai hal tersebut.

"Kami tidak tahu mengenai perizinan karena memang tidak mendapatkan informasi yang jelas," ucapnya.

Masyarakat sendiri sudah lama menolak kehadiran tambang timah di perairannya. Pada Maret 2021 lalu, mereka menggelar audiensi dengan DPRD Bangka selatan untuk menegaskan penolakan. 

Pada pertemuan tersebut mereka menyayangkan persetujuan kepala desa soal tambang itu. Laut di Desa Rias hingga ke laut Mempunai merupakan wilayah tangkap nelayan Toboali. Jika ada pertambangan maka mereka kehilangan nafkah. 

Sementara itu Humas PT Timah Tbk, Anggi Siahaan menyampaikan, dua unit ponton TI tersebut merupakan mitra PT Timah.

"Kedua ponton tersebut yang berada di perairan Gusung Desa Rias mitra PT Timah yang bekerja sesuai perizinan di IUP PT Timah," ujarnya.

Pihaknya mengaku membuka diri untuk berkomunikasi dengan semua pihak agar aktivitas penambangan dapat berjalan dengan kondusif.