LIPUTAN KHUSUS:

Kerentanan Tinggi Karhutla Mulai Serius Ancam Tanah Papua


Penulis : Gilang Helindro

Tingginya kerentanan Karhutla ini menjadi indikasi persoalan lingkungan dan sosial pada area-area tersebut.

Karhutla

Selasa, 25 Juli 2023

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Kerentanan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai serius ancam tanah Papua. Berdasarkan catatan Pantau Gambut, dua dari 10 perusahaan pemilik konsesi Izin Usaha Pengelolaan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) di area Kesatuan Hidrologi Gambut (KHG) dengan luasan kerentanan kebakaran kelas tinggi, berada dalam area proyek food estate Papua. Mereka pernah masuk dalam penanganan pemerintah terkait dengan kasus hukum karhutla.

“Tingginya kerentanan karhutla ini menjadi indikasi persoalan lingkungan dan sosial pada area-area tersebut,” kata Wahyu Perdana, Juru Kampanye Pantau Gambut.

Wahyu lantas menjelaskan beberapa contoh perusahaan di Tanah Papua yang bermasalah. Di Papua Selatan PT Damai Setiatama Timber dinilai bermasalah secara sosial dengan wilayah adat Suku Kombei. Pada konsesi HPH mereka yang digunakan untuk proyek food estate Papua, PT Damai Setiatama Timber mengeksploitasi lahan seluas 109.097 hektare.

“Kemudian, PT Mukti Artha Yoga area konsesinya masuk pada proyek food estate Papua, seluas 6.774 hektare,” katanya.

Sungai Ifuleki Bian - Sungai Dalik menjadi KHG dengan Sebaran Proporsi Kerentanan Karhutla Terbesar. Sumber: Google/Citra

Menurutnya, beberapa perusahaan pada konsesi kehutanan yang masuk pada 10 besar kerentanan tinggi memiliki keterkaitan erat dengan rantai pasok kepada perusahaan induk yang terindikasi kuat dilakukan oleh individu yang masuk ke dalam jajaran direksi perusahaan tersebut. Sebagai contoh, dua jajaran direksi dan komisaris PT BMH yang masuk pada kerentanan tinggi dan tercatat pada rantai pasok Grup APP Sinar Mas, merupakan bagian dari Sinar Mas Forestry.

Melalui pendekatan analisis proporsi atau persentase antara luas kerentanan kelas tinggi dan luas KHG, ditemukan bahwa KHG Sungai Ifuleki Bian–Sungai Dalik di Provinsi Papua Selatan menjadi KHG dengan proporsi kerentanan karhutla terbesar. 

KHG Sungai Ifuleki Bian - Sungai Dalik, KHG dengan Sebaran Proporsi Kerentanan Karhutla Tinggi

Berdasarkan analisis Pantau Gambut, sebanyak 97 persen area KHG Sungai Ifuleki Bian-Sungai Dalik berada pada kerentanan kelas tinggi. Kerentanan di KHG ini diduga sangat berkaitan dengan lokasi indikatif food estate yang berada di Provinsi Papua Selatan. 

Berdasarkan peta, KHG Sungai Ifuleki Bian–Sungai Dalik berdekatan bagian selatan KHG dengan lokasi indikatif food estate. Wahyu menambahkan, terjadinya pembukaan lahan atau alih fungsi lahan gambut dari hutan menjadi lahan untuk penggunaan lainnya akan memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan dengan mudah .

“Apalagi jika pembukaan lahan pertanian dan perkebunan dilakukan dengan cara membakar untuk mempersingkat waktu dan mengurangi biaya. Sehingga, potensi karhutla akan meningkat dan ekosistem terancam rusak jika program food estate tetap dilakukan di KHG ini,” katanya.

Parihutan Sagala, Kasubpokja Restorasi Gambut Papua dari BRGM mengatakan akan melakukan cross-check temuan Pantau Gambut dengan data BRGM. 

“Kajian Pantau Gambut memiliki beberapa batasan sehingga belum tentu datanya sesuai dengan kenyataan di lapangan,” katanya dalam diskusi Waspada Api di Pelupuk Mata, Kamis, 20 Juli 2023 lalu.

Sagala menambahkan, BRGM terus pantau tren titik api, serta kejadian-kejadian karhutla. BRGM juga melakukan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) yang sudah dikerjakan di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.