LIPUTAN KHUSUS:

Jawa Barat Alami Kekeringan Terparah Se-Jawa


Penulis : Aryo Bhawono

Krisis air karena kekeringan mendera sebagian Pulau Jawa. Provinsi Jawa Barat menjadi daerah terparah karena El Nino pada musim kemarau kali ini.

Iklim

Selasa, 29 Agustus 2023

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan saat ini tengah terjadi perbedaan iklim cukup kontras di Indonesia. Pulau Jawa mengalami kekeringan namun beberapa wilayah seperti Aceh dan Sumatera Utara justru mengalami banjir. 

"Situasi tersebut memicu bahaya kekeringan, seperti di Pulau Jawa," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, seperti dikutip dari CNN Indonesia

BNPB menerima laporan bencana kekeringan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur (Jatim). Penanganan jangka pendek dilakukan dengan pendistribusian air ke daerah yang mengalami krisis air bersih. 

Prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan efek El Nino akan dirasakan musim kemarau tahun ini. Sejumlah wilayah diprediksi akan mengalami curah hujan bulanan dengan kategori rendah (0 - 100 mm/bulan), pada Agustus - September - Oktober.

Ilustrasi bencana kekeringan. Foto: Global Risk Insight

Wilayah-wilayah itu, kata BMKG, adalah Sumatera bagian tengah hingga selatan, Pulau Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara, Kalimantan bagian selatan, sebagian besar Sulawesi, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku, dan Papua bagian selatan.

Data BNPB per Rabu (23/8/2023) menyebutkan rincian wilayah kekeringan dan kekurangan air bersih terjadi di Jawa Barat. Bencana hidrometeorologi kering dialami 28 kecamatan yang tersebar di 11 kabupaten di Jabar hingga 23 Agustus.

Sebanyak 19.464 kepala keluarga (KK) membutuhkan bantuan air bersih. Total 525.500 liter air bersih telah didistribuskan ke warga.

Wilayah terdampak kekeringan di Jabar itu antara lain Kabupaten Bogor, Bekasi, Sukabumi, Bandung Barat, Garut, Cirebon, Subang, Ciamis, Majalengka, Karawang, dan Pangandaran. 

Tak cuma soal air bersih, kekeringan di Jabar juga memicu bahaya karhutla. BNPB mencatat insiden ini terjadi di 39 kecamatan di 15 kabupaten/kota di Jabar sejak 1 Januari hingga 23 Agustus.

"Kerugian dampak kebakaran tercatat lahan pertanian seluas 156 hektare," ungkap Abdul.

Data BPBD Provinsi Jawa Barat, 11 wilayah kabupetan terdampak kebakaran itu antara lain Kabupaten Karawang, Purwakarta, Subang, Bogor, Sumedang, Majalengka, Bandung Barat, Cirebon, Kuningan, Garut, Bandung

BPBD Jawa Tengah mengungkap empat kabupaten mengalami kekeringan dengan dampak musim kemarau dirasakan sejak Juli.  Sebanyak 3.320 KK atau 11.027 jiwa terdampak di sejumlah wilayah.

"Masing-masing BPBD kabupaten telah memberikan bantuan air bersih kepada warga. Laporan terkini pada Kamis (24/8) menyebutkan kebutuhan air sudah terpenuhi," kata Abdul.

Wilayah-wilayah itu antara lain Kabupaten Kendal, Klaten, Temanggung, dan Sragen.

Sedangkan di Jawa Timur kekeringan dialami terutama di Kabupaten Jember. Kekurangan suplai air dirasakan setidaknya oleh 247 KK di Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat.

BPBD Kabupaten Jember, katanya, telah mendistribusikan air dan sabun kepada para warga. Selain itu, dua tandon disiapkan untuk menampung bantuan air.