LIPUTAN KHUSUS:

Indonesia Punya Ladang Energi 60 GW di 17 Titik Laut


Penulis : Gilang Helindro

Potensi energi laut itu berasal dari energi arus, gelombang, hingga Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC). Kampungmu ikut disebut?

Kelautan

Rabu, 20 Desember 2023

Editor : Yosep Suprayogi

BETAHITA.ID - Indonesia tak hanya kaya sumber daya alam, tapi juga sumber daya energi, termasuk di lautan, untuk mendukung program transisi energi dari bahan bakar fosil. Menurut Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan (BBSPGL) Badan Geologi Kementerian ESDM, dari survei dan pemetaan potensi energi laut yang dapat dimanfaatkan menjadi energi listrik, pihaknya telah mengidentifikasi 17 titik perairan di Indonesia yang memiliki potensi energi laut.

Potensi listrik dari lokasi tersebut, ujar Hadi Wijaya, Kepala BBSPGL, mencapai 60 GW (gigawatt). Lokasi itu, "Selat Riau, Selat Sunda, Selat Toyapakeh Nusa Penida, Selat Lombok, Selat Alas, Selat Molo, Selat Larantuka, dan Selat Boleng," katanya pada Selasa, 19 Desember 2023.  Lokasi lainnya, ujarnya, adalah Selat Pantar, Selat Mansuar, Selat Lirung Talaud, Selat Sugi Riau, Selat Lampa Natuna, Selat Lembeh, Selat Sinaboi Tenggara Medan, Selat Patinti Halmahera Selatan, dan Selat Alor. 

“Potensi energi laut seperti energi arus, gelombang dan Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC),” kata Hadi. 

Hadi menyebut, salah satu peran BBSPGL adalah pengkajian dalam mengembangkan energi laut di Indonesia untuk mendukung Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

Ocean Big Data dan Ocean Accounting teknologi digital yang sedang disiapkan KKP untuk pengelolaan ruang laut.

Mengacu hasil Konvensi Hukum Laut Internasional (UNCLOS) 10 Desember 1982, ujarnya, Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi oleh perairan dengan luas lautan mencapai 3.257.357 kilometer persegi.  Dengan terbentangnya lautan luas tersebut, banyak potensi-potensi energi yang masih tersimpan dan bisa digali agar dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat, salah satunya adalah potensi sumber energi listrik dari laut. 

Hadi menjelaskan tim BBSPGL telah melewati fase pertama untuk mencari data dukung pemetaan tersebut, dengan melakukan Feasibility Study (Pre-FS), salah satunya adalah site selection. "Pre-FS site selection itu untuk bisa menentukan di mana lokasi terbaik, agar kita dapatkan potensi terbaik energi arus, gelombang ataupun energi OTEC,” kata Hadi. 

Hadi menyebutkan dari hasil survei tersebut ditemukan bahwa seluruh lautan Indonesia mengandung potensi energi laut. 

“Indonesia dari bagian barat, tengah, timur, bahkan selatan dan utara, semuanya mengandung potensi energi laut, baik energi arus laut, gelombang, ataupun OTEC,” ungkap Hadi.