LIPUTAN KHUSUS:
Kematian Petani Hutan Nagan Raya Diduga Bukan karena Diburu
Penulis : Raden Ariyo Wicaksono
Gadingnya masih utuh.
Biodiversitas
Selasa, 05 Maret 2024
Editor : Yosep Suprayogi
BETAHITA.ID - Penyebab kematian gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) di sekitar aliran sungai di Desa Paya Udeung, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, masih misterius. Namun menurut Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, gajah jantan tersebut diduga mati bukan karena perburuan.
"Dugaan kematian belum bisa dipastikan karena organ sudah membusuk. Tapi yang jelas bukan karena perburuan gading, karena gading utuh," kata Ujang Wisnu Barata, Minggu (3/3/2024).
Wisnu menjelaskan, setibanya di lokasi kematian hewan yang dikenal sebagai petani hutan itu, sekitar pukul 19.40 WIB 1 Maret 2024, tim BKSDA Aceh mendapati gajah tersebut sudah mengalami pembusukan tingkat lanjut, ditandai dengan organ-organ tubuh gajah yang sudah mengalami autolisis. Kondisi tersebut tidak memungkinkan tim medis melakukan pengambilan organ untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Namun, kata Wisnu, gajah tersebut diketahui berkelamin jantan, dengan perkiraan usia sekitar 35 tahun. Tim BKSDA Aceh kemudian mengamankan dua gading gajah yang ditemukan masih utuh. Sedangkan bangkainya kemudian dikubur di lokasi.
Sementara itu, kepada Antara, Kapolsek Seunagan, Iptu Muhammad Thahar mengatakan, kasus kematian gajah ini sedang diselidiki oleh Polres Nagan Raya bersama BKSDA Aceh. Pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut terkait kasus ini dari pihak BKSDA Aceh.
Thahar mengatakan, gajah tersebut ditemukan mati pada Jumat (1/3/2024) lalu, dan diperkirakan telah mati sejak satu pekan sebelum bangkainya ditemukan. Gading gajah sepanjang masing-masing sekitar 4 meter dibawa ke Banda Aceh sebagai bahan pemeriksaan dan penyelidikan.
Sebelumnya, seekor gajah sumatra juga ditemukan mati di wilayah Panton Limeng, Desa Aki Neungoh, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya, pada 20 Februari 2024. Berdasarkan pemeriksaan lapangan, Tim BKSDA Aceh menemukan pagar listrik di sekitar lokasi kematian gajah.
Pagar listrik tersebut diduga kuat menjadi penyebab kematian gajah. Karena saat ditemukan, kawat listrik itu terlihat melilit kaki kanan depan dan sebagian tubuh gajah.
Dugaan tersebut dikuatkan dengan hasil nekropsi atau bedah tubuh secara kasat mata. Sedangkan organ tubuh seperti limpa, paru, ginjal, dan lainnya sudah mengalami pembusukan, sehingga tidak bisa diperiksa di laboratorium.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, gajah tersebut berkelamin jantan, berusia sekitar 13 tahun. Terdapat sepasang gading yang masih utuh pada tubuh gajah, dengan panjang 77-78 sentimeter dengan diameter 17-27 sentimeter.