Jelaga Beracun di Langit Holtekamp
FOTO
Rabu, 13 November 2024
BETAHITA.ID - PEMANFAATAN batu bara sebagai sumber energi telah menjadi sejarah panjang dalam perkembangan industri modern, salah satunya yaitu penggunaan batu bara sebagai bahan bakar dalam industri Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Meskipun PLTU ini bisa memberikan beberapa dampak yang positif untuk masyarakat, namun seperti halnya dengan banyak sumber energi tak terbarukan lainnya, justru penggunaan industri berbahan batu bara banyak memiliki dampak negatif yang terbilang sangat signifikan dan berbahaya. Dampak negatif yang muncul berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat sekitar, mulai dari segi lingkungan, mata pencaharian, sampai pada persoalan yang menyangkut dengan kesehatan masyarakat.
Di Kampung Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, terdapat industri PLTU yang sudah beroperasi sejak tahun 2014 silam sampai sekarang. Menurut Mongabay (2017), PLTU yang berkapasitas 2x10 MW ini akan menghabiskan batu bara 10.000 metrik ton per bulan. Bukan hanya letaknya yang berada tepat di tepi bibir pantai, PLTU ini juga berdekatan langsung dengan pemukiman masyarakat Kampung Holtekamp, terkhususnya di RW 3.
Batu bara mengandung berbagai jenis unsur racun, termasuk logam berat dan radioaktif. Penggunaan batu bara sebagai bahan bakar untuk PLTU juga berpotensi menimbulkan berbagai macam racun dan bahaya lainnya. Hasil dari pembakaran batu bara PLTU bisa menghasilkan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA), dan ketika batu bara di bakar di PLTU maka racun yang terkandung di dalam batu bara akan terkonsentrasi pada hasil pembakarannya, berupa abu terbang dan abu padat (FABA). Polusi dan FABA yang dihasilkan dapat mencemari lingkungan secara keseluruhan termasuk laut, hal ini bisa mengancam segala macam ekosistem di perairan dan ketersediaan air bersih. Polutan berbahaya seperti arsenik dan bahan kimia beracun lainnya dapat mengendap dalam air, tanah, dan bisa mengancam kesehatan masyarakat.
Di balik dampak yang muncul akibat dari aktivitas industri PLTU di Kampung Holtekamp itu, terselip narasi perubahan, kegelisahan, geliat, kekuatan, serta relasi-relasi yang kompleks tetapi saling terkait dari Kampung Holtekam, Jayapura.
JELAGA SEJAK 2014. Lokasi PLTU dan tempat penampungan batu bara terlihat jelas di Kampung Holtekamp Distrik Muara Tami (Foto: Mega Puspita, Papua Sista Leadership).
FUNGSI LAIN KELAMBU. Bukan hanya di kamar, kelambu juga dipasang di halaman rumah di Holtekamp. Kelambu ini digunakan untuk menutupi sumur air, agar bisa menahan pecahan maupun partikel batu bara yang jatuh dan beterbangan (Foto: Wangi Tafakur, Papua Sista Leadership).
10 GALON PER TIGA BULAN PER RUMAH, CUKUP? Hampir setiap rumah di RW 3 memiliki tong besar di dapur untuk menampung air bersih. Nampak seorang anak Holtekamp sedang memperlihatkan tempat penampungan air bersih mereka. Biasanya pihak PLTU memberikan sebanyak 10 galon air bersih tiap 3 bulan per rumah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi air bersih (Foto: Wangi Tafakur, Papua Sista Leadership).
RUANG HIDUP YANG HILANG BERNAMA TERAS. sebuah ayunan bayi berwarna putih, biru, merah tergantung lepas di teras rumah warga Holtekamp. Ketika sedang tidak ada pembakaran batu bara, masyarakat berkesempatan beraktivitas di teras rumah mereka (Foto: Wangi Tafakur, Papua Sista Leadership).
JELAGA DAN BENCANA ITU. Partikel debu halus berwarna hitam di telapak tangan yang dihasilkan dari proses pembakaran batu bara PLTU Holtekamp (Foto: Wangi Tafakur, Papua Sista Leadership).
BERTETANGGA DENGAN LIMBAH BERBAHAYA. Salah satu rumah panggung warga di samping kali yang berbatasan langsung dengan tempat penampungan batu bara (Foto: Mega Puspita, Papua Sista Leadership).
DARI DARAT KE LAUT. Sebuah gorong-gorong dengan air kehitaman. Gorong-gorong tersebut terhubung dengan selokan dekat pembakaran batu bara yang membawa air ke arah pantai (Feni F. Wenda, Papua Sista Leadership).
PEREMPUAN BERSUARA. Salah satu tokoh perempuan yang tinggal di RW 3. Ia aktif menyuarakan dampak yang dirasakan oleh masyarakat akibat aktivitas PLTU di Holtekamp (Wangi Tafakur, Papua Sista Leadership).
*) Papua Sista Leadership adalah platform jaringan kepemimpinan bagi perempuan muda Papua yang diinisiasi Papua Democratic Institute (PD-Institute) dan didukung oleh Yayasan Humanis.