Ditemukan Spesies Baru Kepiting Tiga Warna di Bukit Kelam

Penulis : Raden Ariyo Wicaksono

Spesies

Senin, 11 Maret 2024

Editor : Yosep Suprayogi

BETAHITA.ID - Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Daisy Wowor bersama tim dari National University of Singapore berhasil menemukan kepiting tiga warna Lepidothelphusa jenis baru, dengan nama Lepidothelphusa menneri yang ditemukan di Bukit Kelam, Kalimantan Barat (Kalbar).

Temuan tersebut dipublikasikan pada jurnal Zootaxa, 4 Januari 2024. Dalam literasi ilmiah tercatat, kepiting marga Lepidothelphusa ini sebelumnya pernah ditemukan Colosi pada 1920 di Sarawak.

Kepiting berukuran mini ini memiliki kombinasi warna yang sangat cantik dan unik. Karapasnya (punggung) licin dengan pola tiga warna yang kontras. Sepertiga bagian tubuhnya, mulai dari bagian kepala dan mata berwarna kuning cerah hingga oranye. Sementara bagian tengahnya berwarna coklat tua hingga hitam keunguan, dan sisa sepertiga bagian posteriornya berwarna pucat hingga biru cerah.

Keunikan lain kepiting ini dapat dilihat dari bentuk kedua capitnya yang besar sebelah. Capit kanannya lebih kecil dari yang kiri. Kondisi capit kiri yang lebih kecil bukan karena pernah terpotong lalu tumbuh lagi, melainkan memang ciri morfologinya yang khas.

Peneliti BRIN berhasil mendeskripsikan spesies baru kepiting tiga warna dari Bukit Kelam, Kabupaten Sintang, Kalbar. Foto: Mapress.com.

”Memiliki tubuh berukuran kecil dengan ukuran sekitar 10 mm x 8.8 mm, dapat dipastikan kepiting ini bukan jenis pemanjat. Untuk menemukannya pun perlu ketelitian, karena kepiting ini hidup di tepi anak sungai yang dangkal dengan substrat kerikil dan batu. Kepiting ini sangat suka bersembunyi di balik serasah daun dan akar,” kata Daisy, dalam sebuah rilis, Sabtu (9/3/2024).

Kolase penampakan spesies baru kepiting tiga warna dari Sintang, Kalbar. Foto: BRIN.

Lebih lanjut Daisy menuturkan, genus ini terbagi dalam enam spesies yaitu Lepidothelphusa cognettii, L. flavochela, L. limau, L. loi, L.padawan, dan L. sangon. Semuanya dari Sarawak bagian barat, Malaysia Timur.

Etimologi nama spesies baru ini diambil dari nama Jochen K. Menner. Ia adalah orang yang pertama kali memberi tahu penulis tentang keberadaan spesies ini di Kalimantan yang kemudian memfasilitasi pengumpulan spesimen dengan penduduk di Sintang untuk tujuan penelitian.

Status konservasi jenis baru ini masih sulit dilakukan, karena wilayah penyebarannya belum secara tepat diketahui. Kolektor lokal saat ini sedang marak mengumpulkanya untuk diperdagangkan ke Singapura, Cina, dan Eropa.

Mengingat sebagian besar spesies Lepidothelphusa mempunyai ukuran induk yang kecil dengan kemampuan bertelur yang terbatas yakni sekitar 21 butir, diperkirakan eksploitasi jenis ini sebagai peliharaan tentu berpotensi menimbulkan ancaman, sehingga status spesies ini perlu dipertimbangkan dianggap rentan.

Gambar perdana dari spesies ini diambil oleh Noplentinus, warga Kabupaten Sintang di Provinsi Kalbar yang memposting foto-fotonya secara online.