Dari 2, Titik Panas di Kaltim Menjadi 34 di Akhir Pekan
Penulis : Aryo Bhawono
Karhutla
Selasa, 02 April 2024
Editor : Yosep Suprayogi
BETAHITA.ID - Sebanyak 34 titik panas tersebar di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mengimbau pihak terkait untuk melakukan penanganan titik api tersebut.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Balikpapan, Diyan Novrida, menyebutkan 34 titik panas ini terpantau sepanjang Sabtu lalu (31/3) mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA.
Ia telah menyampaikan sebaran titik panas ini ke pihak terkait seperti Masyarakat Peduli Api, Manggala Agni, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Penyelamatan dan Pemadaman Kebakaran.
“Jumlah 34 titik panas ini mengalami peningkatan drastis ketimbang hari sebelumnya, Jumat (29/3), yang hanya terpantau empat titik dan tersebar di dua kabupaten, yakni di Kutai Timur ada tiga dan di Kabupaten Berau satu titik,” ucap dia.
Sedangkan 34 titik panas yang terpantau sepanjang Sabtu kemarin tersebar pada empat kabupaten yakni Paser sebanyak 2 titik panas, Kutai Timur sebanyak 18 titik panas, Kutai Kartanegara sebanyak 13 panas, dan Kabupaten Berau sebanyak 1 titik panas.
Titk panas di Paser yang terdapat di Kecamatan Batu Sopang memiliki tingkat kepercayaan menengah, satu titik di Berau berada di Kecamatan Sambaliung juga dengan tingkat kepercayaan menengah.
Di Kutai Timur, yang memiliki 18 titik panas, lanjutnya, lokasi panas tersebar pada empat kecamatan yakni Sangatta Utara (1 titik panas), Bengalon (14 titik panas), Karangan (1 titik panas), dan Kecamatan Kaubun (2). Semuanya juga memiliki tingkat kepercayaan menengah.
"Sedangkan di Kabupaten Kutai Kartanegara yang terdapat 13 titik tersebar pada lima kecamatan yaitu Anggana sebanyak 4 panas, Kenohan 2 titik panas, Loa Janan 3 titik panas, Sanga-Sanga 2 titik panas, dan Kecamatan Sebulu 1 titik panas, semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah," kata Diyan.
"Kewaspadaan perlu dilakukan karena sejumlah kawasan masih mengalami cuaca panas dalam beberapa hari berturut-turut, sehingga dapat menyebabkan ranting dan daun mengering yang rawan terjadi karhutla saat terkena percikan bara, apalagi api," katanya.
Sebelumnya, BMKG mengungkap suhu udara di Indonesia mengalami kenaikan pada April 2023. Suhu rata-rata bulan April 2023 dilaporkan naik 0,2 derajat Celcius. Berdasarkan analisis dari 117 stasiun pengamatan BMKG, suhu udara rata-rata bulan April 2023 adalah sebesar 27,1 °C.
Normalnya suhu udara klimatologis untuk bulan April periode 1991-2020 di Indonesia adalah sebesar 26,9 °C (dalam kisaran normal 20,1 °C - 29,1 °C). Anomali suhu udara rata-rata pada bulan April 2023 menunjukkan anomali positif dengan nilai sebesar 0,2 °C.
Anomali suhu udara pada bulan April 2023 ini merupakan nilai anomali tertinggi ke-7 sepanjang periode data pengamatan sejak 1981. Sedangkan anomali di Kaltim tercatat angka minimun, yakni -1,0 °C.