Spesies Kadal Baru Itu Bernama Van Gogh
Penulis : Kennial Laia
Spesies
Sabtu, 06 April 2024
Editor : Yosep Suprayogi
BETAHITA.ID - Ketika mereka melihat punggung kadal di area pegunungan di Tamil Nadu, India, sekelompok ilmuwan dari Thackeray Wildlife Foundation di India teringat akan "Starry Night", lukisan ikonik karya van Gogh. Begitu mereka mengetahui bahwa itu adalah spesies baru, mereka pun langsung menamainya dengan nama pelukis terkenal tersebut.
Nama spesies kadal baru itu Cnemaspis vangoghi. Menurut Ishan Agarwal, peneliti yang terlibat penelitian untuk mendeskripsikan baru tersebut, nama itu terinspirasi dari pelukis asal Belanda, Vincent van Gogh (1853-1890).
“Nama itu diambil karena warna mencolok dari spesies baru ini mengingatkan kami pada salah satu lukisan paling ikoniknya, “The Starry Night,” jelas Agarwal, Senin, 1 April 2024.
Jantan dari spesies ini memiliki kepala dan dahi berwarna kuning serta bintik-bintik biru muda di punggung dan mereka hidup di antara bebatuan dan kadang-kadang bangunan dan pepohonan.
Bersama rekan peneliti Akshay Khandekar dan Tejas Thackeray, mereka menemukan spesies baru tersebut selama ekspedisi pada April 2022 ke Southern Western Ghats di Tamil Nadu, India. Mereka telah mempublikasikan temuannya di jurnal ZooKeys.
“Tamil Nadu adalah negara bagian dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa dan kami berharap dapat menyebutkan lebih dari 50 spesies kadal baru saat ekspedisi kami selesai,” kata Agarwal.
“Saya juga mendapat lebih dari 500 gigitan kutu selama perjalanan musim panas itu, dengan kepadatan tertinggi terjadi di hutan kering di dataran rendah Srivilliputhur, tempat spesies baru ini ditemukan,” ujarnya.
Cnemaspis vangoghi merupakan tokek berukuran kecil yang panjangnya bisa mencapai 3,4 cm. Ia dideskripsikan sebagai sesuatu yang baru dalam ilmu pengetahuan bersama dengan spesies lain dari genusnya, Cnemaspis sathuragiensis, yang diberi nama berdasarkan lokasi tipenya di Perbukitan Sathuragiri.
“Kedua spesies baru ini tersebar di dataran rendah dengan ketinggian 250–400 mdpl, hutan gugur di Srivilliputhur, dan menambah lima vertebrata endemik yang sebelumnya diketahui dari Suaka Harimau Srivilliputhur-Megamalai, Tamil Nadu, India,” kata Agarwal.
Mereka aktif diurnal dan terutama aktif selama jam-jam dingin di pagi dan sore hari, sebagian besar ditemukan di bebatuan. Sejauh ini, mereka hanya ditemukan di daerah yang sangat terbatas. “Ini merupakan sebuah kasus mikro-endemisme yang menarik pada spesies di dataran rendah,” kata Agarwal.