Ternyata Burung Gagak Bisa Berhitung
Penulis : Aryo Bhawono
Satwa
Sabtu, 01 Juni 2024
Editor : Yosep Suprayogi
BETAHITA.ID - Cobalah berhitung dengan lantang: satu, dua, tiga, empat... Melafalkan perhitungan ternyata membutuhkan pemahaman numerik dan kontrol vokal terarah.
Manusia menggunakan ucapan untuk menghitung dan mengomunikasikan kuantitas secara simbolis. Keterampilan kompleks ini dikembangkan sejak usia kanak-kanak. Sebelum menguasai penghitungan simbolis, balita biasanya menghasilkan sejumlah ujaran yang sesuai dengan jumlah benda yang dilihatnya.
Perilaku balita ini mencerminkan kompetensi non-simbolis yang dimiliki hewan. Beberapa hewan telah menunjukkan kemampuan mereka untuk membedakan jumlah objek yang berbeda dan menyampaikannya dengan vokalisasi yang berbeda.
Namun, apakah hewan non-manusia memiliki kemampuan berhitung dengan sengaja mengeluarkan sejumlah vokalisasi tertentu masih belum diketahui.
Andreas Nieder, guru besar dan peneliti di Universitas Tübingen menyebutkan penelitian terhadap burung gagak bangkai menunjukkan kemampuan mereka memahami.
“Burung gagak bangkai, yang termasuk dalam kelompok burung kicau, tidak dikenal karena keindahan kicauannya namun memiliki kemampuan belajar yang luar biasa,” kata dia seperti dikutip dari Phys.
Burung ini mempunyai kontrol vokal yang sangat baik. Mereka dapat mengendalikan dengan tepat, apakah mereka ingin melakukan panggilan atau tidak.
Nieder dan rekan penulis penelitian menyelidiki respons vokalisasi gagak bangkai untuk menyelesaikan sejumlah tugas yang kompleks.
Mereka melatih tiga burung gagak untuk menghasilkan satu hingga empat vokalisasi sebagai respons terhadap isyarat visual dengan angka berwarna dan pendengaran dengan suara berbeda yang dikaitkan dengan nilai numerik.
Pada setiap percobaan, burung itu harus menghasilkan sejumlah target vokalisasi dan menunjukkan akhir rangkaian vokal dengan mematuk suatu target.
Hasilnya para peneliti menemukan gagak dapat menghasilkan sejumlah vokalisasi tertentu sebagai respons terhadap isyarat tertentu, suatu tingkat kontrol yang belum teramati pada hewan lain.
Burung-burung tersebut menggunakan sistem bilangan perkiraan non-simbolis, merencanakan jumlah vokalisasi sebelum memulai.
Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa waktu dan fitur vokalisasi awal memperkirakan jumlah vokalisasi berikutnya, dan fitur akustik yang berbeda dalam vokalisasi menunjukkan jumlah dalam urutan tertentu.
“Hasil kami menunjukkan bahwa manusia bukanlah satu-satunya yang mampu melakukan hal ini,” kata Profesor Nieder.
Pada prinsipnya, temuan ini, kata dia, juga membuka komunikasi yang canggih kepada burung gagak.