Koralestari untuk Selamatkan 4,1 Juta Hektare Laut Indonesia

Penulis : Kennial Laia

Konservasi

Kamis, 04 Juli 2024

Editor : Yosep Suprayogi

BETAHITA.ID -  Koralestari, sebuah program yang bertujuan melindungi dan merestorasi area laut seluas 4,1 juta hektare, diluncurkan di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Program tersebut, yang merupakan kolaborasi antara organisasi masyarakat sipil dan pemerintah pusat dan daerah, juga menargetkan keterlibatan masyarakat pesisir. 

Program ini digagas oleh Yayasan Konservasi Alam Lestari (YKAN) dan disebut sebagai upaya konservasi terumbu karang melalui pendekatan ekonomi biru. Tiga wilayah prioritas seluas 4,1 juta hektare mencakup Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu, NTT; Kepulauan Derawan dan Perairan Sekitarnya (KDPS), Berau, Kalimantan Timur; dan Kawasan Konservasi Perairan Daerah Lingga (KKPD Kabupaten Lingga), Kepulauan Riau.

Terumbu karang saat ini terancam berbagai tekanan, termasuk perubahan iklim dan polusi. Di Indonesia, menurut YKAN, degradasi terjadi akibat penangkapan ikan dan budidaya perairan yang tidak berkelanjutan, pembangunan pesisir yang tidak terkendali, polusi di darat dan laut, dampak perubahan iklim, serta perlindungan terumbu karang dari spesies invasif.

YKAN menyebut TNP Laut Sawu menjadi salah satu wilayah prioritas program Koralestari karena status ekologisnya yang penting, tingkat ketahanan iklim yang ditunjukkan, serta besarnya potensi usaha perikanan berkelanjutan yang memberikan manfaat bagi masyarakat. 

Dua pembudidaya rumput laut mengangkut hasil panen di Desa Lobohede, Kecamatan Hawu Mehara, Sabu Raijua, NTT. Dok. Adia Puja Pradana/YKAN

Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Imam Fauzi mengatakan, pihaknya mendukung penuh program konservasi dan restorasi terumbu karang di TNP Laut Sewu. “Upaya konservasi sumber daya dan pengembangan ekonomi masyarakat di TNP Laut Sawu perlu diwujudkan melalui jalinan kemitraan dan implementasi program-program yang inovatif,” kata Imam saat peresmian program di Aula Hiu Paus Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang, Senin, 1 Juli 2024. 

“Semoga program Koralestari ini menjadi wadah kolaborasi bagi berbagai pemangku kepentingan untuk melakukan upaya konservasi terumbu karang sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat yang berkelanjutan,” ujarnya. 

Asisten 2 Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah NTT Flouri Rita Wuisan mengatakan, kegiatan konservasi melalui ekonomi biru sangat penting untuk kesehatan ekosistem laut, mitigasi perubahan iklim, serta peningkatan perekonomian masyarakat. 

“Semoga program ini dapat menghasilkan data science yang kuat yang dapat dijadikan dasar untuk pengambilan kebijakan terkait oleh pemerintah daerah yang akan menjadi wilayah kerja program Koralestari,” kata Flouri. 

Upaya Konservasi dan Restorasi Laik Investasi

Direktur Program Mangrove Ecosystem Restoration Alliance YKAN Muhammad Imran Amin mengatakan, Koralestari dikembangkan sebagai pilot untuk membantu pemerintah dalam upaya restorasi terumbu karang di perairan Indonesia. 

Dilakukan selama enam tahun ke depan, Imran mengatakan program tersebut bertujuan untuk menjaga terumbu karang di perairan Indonesia melalui upaya dan restorasi yang layak investasi (bankable). 

Kondisi terumbu karang di perairan Berau, Kalimantan Timur. Dok. R. Jakub/TNC

Selain pendanaan inovatif, pihaknya juga menargetkan berkembanganya usaha-usaha yang berdampak positif bagi terumbu karang sekaligus berkontribusi bagi penghidupan masyarakat pesisir. Kapasitas masyarakat lokal dalam memulihkan terumbu karang juga diharapkan dapat meningkat. 

“Program ini dibagi menjadi tiga tahap. Tahap awal akan berfokus pada sejumlah aspek, di antaranya adalah pengumpulan data dasar, penilaian, studi kelayakan, dan pendirian mekanisme pendanaan yang inovatif,” kata Imran. 

“Program ini diharapkan dapat dijalankan secara kolaboratif antara para pihak terkait, dengan melihat dan berbagi peran sesuai kewenangan, dan kapasitas masing-masing pihak,” ujar Imran. 

Direktur Konservasi Ekosistem dan Biota Perairan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Muhammad Firdaus Agung mengatakan, Koralestari sejalan dengan inisiatif-inisiatif terkait pendanaan berkelanjutan yang saat ini sedang diinisiasi oleh KKP. 

“Program Koralestari penting untuk dimanfaatkan sebagai pembelajaran untuk melihat potensi-potensi pendanaan yang strategis untuk peningkatan manfaat kawasan konservasi bagi peningkatan ekonomi masyarakat," kata Firdaus. "Program ini juga perlu disinergikan dengan inisiatif pemerintah lainnya seperti program Laut Sejahtera (LAUTRA),” ujarnya.