Detektif Sungai Surati Walikota Kediri
Penulis : Gilang Helindro
Lingkungan
Kamis, 11 Juli 2024
Editor : Yosep Suprayogi
BETAHITA.ID - Ecoton mengajak siswa sekolah alam menjadi detektif sungai untuk meneliti kondisi sungai Brantas. Mereka dibawa untuk mengobservasi kesehatan sungai melalui biotilik dan penelitian mikroplastik di Sungai Kedak, salah satu sungai yang mengalir ke sungai induk, yaitu Brantas.
Koordinator Kegiatan Sekolah Alam Detektif Sungai, Tonis Afrianto, mengatakan observasi tersebut bertujuan mengajak anak-anak untuk menjaga sungai. Khususnya, melihat kualitas air menggunakan indikator biota dan melihat kontaminasi mikroplastik, yang dapat membahayakan lingkungan sekaligus mengancam kesehatan manusia.
“Memang dalam kegiatan ini kami lebih banyak mengobservasi sungai agar siswa mengetahui kondisi lingkungan, apakah kotor dan penuh plastik. Sebab, saat ini banyak anak muda yang cuek. Melalui sekolah alam, detektif sungai ini bisa memberikan kesempatan anak muda untuk menyumbang solusi,” kata Tonis, dikutip Minggu 7 Juli 2024.
Detektif sungai menunjukkan fakta bahwa Sungai Kedak memiliki kesehatan sungai yang kurang baik. Berdasarkan pengamatan biotilik, skornya 2,5, yang berarti tercemar sedang.
Sementara itu, dalam pengamatan mikroplastik terdapat kontaminasi partikel filamen, fragmen, dan fiber. Mikroplastik tersebut bersumber dari sampah plastik seperti kresek, saset, dan kain.
Kegiatan alam bebas ini direspon antusias oleh anak-anak muda. Ahmad Isa Ramadhan dari Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri mengatakan, melalui kegiatan ini, ia mendapatkan pemahaman mendalam tentang bahaya mikroplastik dan pentingnya mengurangi penggunaan plastik. "Ke depannya, kami harap semakin banyak warga yang sadar akan dampak buruk plastik dan berkomitmen untuk membawa tas belanja sendiri, serta mengurangi plastik dalam kehidupan sehari-hari,” kata Isa.
Ecoton juga akan mengajak lebih banyak keterlibatan pelajar dan siswa. Tak sekadar mengajak anak-anak di lingkup DAS Brantas saja, tetapi Ecoton akan mengajak anak-anak di daerah sungai lainnya.
Detektif memutuskan menulis surat dan mengirimkannya kepada PJ Walikota Kediri untuk melaporkan hasil pengamatan mereka.
Addin siswa kelas 3 SMA salah satu penulis surat menuturkan bahwa dirinya sedih melihat sungai di Kota Kediri kotor. “Tentu saya sedih melihat sungai di kota saya tercemar, saya ini masih muda masih ingin melihat Kediri bersih bebas sampah plastik di masa depan" katanya.
Faiz salah satu anggota detektif sungai mengungkapkan, surat kepada PJ Walikota Kediri ingin ada kebijakan dari pemimpin di kotanya. "Saya ingin pj Walikota Kediri mengetahui fakta perusakan sungai yang kami temukan, kami ingin beliau membuat peraturan dan penegakan hukum yang tegas kepada orang-orang yang sengaja membuang sampah ke sungai supaya ada kapok,” ungkap Faiz.
Ada 5 rekomendasi yang disampaikan para detektif sungai ini, yakni:
1. Agar pj walikota membentuk komunitas peduli sungai di kota kediri.
2. Penerbitkan peraturan larangan membuang sampah ke sungai
3. Memasang poster-poster edukasi untik.pelaku usaha di kota kediri agar mengurangi bungkus kemasan plastik
4. Peraturan pelarangan membakar sampah plastik karena bisa membahayakan kesehatan masyarakat kota kediri.
5. Membuat program prioritas kota Kediri zero waste city.