Hampir 20 Ribu Satwa Hidup Disita dalam Operation Thunder 2024

Penulis : Raden Ariyo Wicaksono

Biodiversitas

Rabu, 12 Februari 2025

Editor : Yosep Suprayogi

BETAHITA.ID - Tercatat hampir 20.000 satwa hidup, yang semuanya merupakan spesies yang terancam punah atau dilindungi, telah disita dalam operasi global melawan jaringan perdagangan satwa liar dan kehutanan, yang dikoordinasikan bersama oleh World Customs Organization (WCO) dan Interpol. Operation Thunder 2024, yang digelar pada 11 November-6 Desember 2024, mempertemukan para pejabat bea cukai, kepolisian, pengawas perbatasan, kehutanan, dan satwa liar, dari 138 negara dan wilayah, yang menandai partisipasi terbesar sejak edisi pertama pada 2017.

Dalam sebuah rilis disebutkan, dari operasi tersebut pihak berwenang menangkap 365 tersangka dan mengidentifikasi enam jaringan kriminal transnasional yang diduga memperdagangkan satwa dan tumbuhan yang dilindungi berdasarkan Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES). Spesies-spesies tersebut diperdagangkan secara ilegal untuk memenuhi permintaan pasar tertentu, baik untuk makanan, manfaat obat, barang "mewah" dan barang koleksi, atau sebagai satwa peliharaan dan satwa kompetisi.

Satwa-satwa hidup, termasuk kucing besar, burung, trenggiling, primata, dan reptil diselamatkan dari 2.213 penyitaan di seluruh dunia. Jika memungkinkan, para ahli forensik satwa liar mengambil sampel DNA sebelum memindahkan satwa-satwa tersebut ke pusat-pusat konservasi, di mana kesehatannya dinilai sembari menunggu proses pemulangan atau rehabilitasi, sesuai dengan kerangka kerja nasional dan protokol yang relevan.

Pengambilan sampel DNA merupakan bagian yang sangat penting dalam mendukung proses peradilan, karena hal tersebut dapat membantu mengkonfirmasi jenis spesies dan asal-usul atau distribusinya, serta memberikan penjelasan mengenai jalur-jalur perdagangan yang baru dan tren-tren baru yang sedang berkembang.

Operation Thunder 2024 berhasil menyelamatkan 18 kucing besar, termasuk anak harimau di Republik Ceko. Foto: Interpol.

Selain satwa hidup, negara-negara yang berpartisipasi menyita ratusan ribu bagian tubuh satwa yang dilindungi dan turunannya, pohon, tanaman, biota laut, dan artropoda. Kasus-kasus kayu merupakan kasus penyitaan yang paling signifikan, terutama terjadi pada pengiriman peti kemas kargo laut, sementara sebagian besar penyitaan yang melibatkan kategori barang lainnya terjadi di bandara dan pusat-pusat pemrosesan surat.

Hewan hidup yang disita dari Operation Thunder 2024. Sumber: Interpol.

Beberapa pihak berwenang juga menyelidiki perdagangan online dan menemukan tersangka yang menggunakan beberapa profil dan akun yang ditautkan di berbagai platform media sosial dan pasar untuk memperluas jangkauan mereka. Pihak berwenang juga mengidentifikasi lebih dari 100 perusahaan yang terlibat dalam perdagangan spesies yang dilindungi.

Sekretaris Jenderal WCO, Ian Saunders, mengatakan Operation Thunder terus menyoroti kejahatan yang sering kali tidak menjadi prioritas para penegak hukum. Melalui upaya bersama, pihaknya telah membangun mekanisme kerja sama yang memfasilitasi pertukaran informasi dan intelijen, dan pihaknya telah menyempurnakan strategi penegakan hukum WCO.

“Perdagangan satwa liar ilegal masih terus berkembang pesat, sangat menguntungkan, dan berdampak buruk. WCO tetap berkomitmen untuk mendukung para anggota dan mitranya dalam memerangi kejahatan serius ini secara efektif,” kata Saunders, 4 Februari 2025.

Sisa-sisa hewan, tumbuhan, spesies laut, dan kayu yang disita hasil Operation Thunder 2024. Sumber: Interpol.

Sekretaris Jenderal Interpol, Valdecy Urquiza, mengungkapkan jaringan kejahatan terorganisir mengambil untung dari permintaan terhadap tanaman dan satwa langka, mengeksploitasi alam untuk memicu keserakahan manusia. Hal ini memiliki konsekuensi yang luas, yakni mendorong hilangnya keanekaragaman hayati, menghancurkan komunitas, berkontribusi terhadap perubahan iklim dan bahkan memicu konflik dan ketidakstabilan.

“Kejahatan lingkungan memiliki sifat yang sangat merusak, dan Interpol, bekerja sama dengan para mitranya, berkomitmen untuk melindungi planet kita untuk generasi mendatang,” kata Urquiza.

Salah satu primata di Indonesia yang diselamatkan selama Operation Thunder 2024. Foto: Interpol.

Penyitaan yang signifikan meliputi:

  • Indonesia: 134 ton kayu yang menuju ke Asia melalui angkutan laut.
  • Kenya: 41 ton kayu eksotis menuju Asia melalui angkutan laut.
  • Nigeria: 4.472 kg sisik trenggiling.
  • Turki: 6.500 burung kicau hidup yang ditemukan selama pemeriksaan kendaraan di perbatasan Suriah.
  • India 5.193 penyu hias bertelinga merah yang disembunyikan di dalam koper penumpang yang tiba dari Malaysia di Bandara Chennai.
  • Peru: 3.700 tanaman yang dilindungi yang dicegat dalam perjalanan dari Ekuador.
  • Qatar: Delapan cula badak ditemukan di dalam koper seorang tersangka ketika transit dari Mozambik ke Thailand.
  • Amerika Serikat: Satu ton teripang, yang dianggap sebagai makanan laut yang lezat, diselundupkan dari Nikaragua.
  • Hong Kong, Tiongkok: 973 kg sirip hiu kering yang berasal dari Maroko disita di bandara.
  • Republik Ceko: Delapan harimau, berusia antara dua bulan hingga dua tahun, ditemukan di fasilitas penangkaran yang dicurigai ilegal.
  • Indonesia: 846 lembar kulit ular piton reticulated, spesies ular terpanjang di dunia, yang disembunyikan di atas kapal.
  • Australia dan Inggris melaporkan penyitaan empedu beruang, yang sering digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional.
  • Lebih dari 300 pucuk senjata api, kendaraan, dan perlengkapan perburuan liar yang disita.

Hasil perlawanan kejahatan kehutanan dan satwa liar Operation Thunder 2024.Sumber: Interpol.

Dalam rilis ini disebutkan, operasi rutin seperti Thunder memungkinkan para penyelidik membangun gambaran intelijen global yang komprehensif dan profil pelaku yang terperinci, yang secara signifikan meningkatkan efektivitas upaya penegakan hukum dan penyelesaian kasus-kasus lintas batas.

Kerja sama di antara berbagai pemangku kepentingan sangat penting dalam upaya memerangi jaringan kejahatan lintas batas secara efektif, mulai dari penyitaan, penangkapan, hingga penuntutan. Data yang dikumpulkan memungkinkan administrasi bea cukai untuk menyempurnakan manajemen risiko dan strategi kepatuhan mereka, serta selangkah lebih maju dari para penjahat, memastikan bahwa kontribusi mereka dalam memerangi kejahatan terhadap satwa liar bersifat dinamis dan responsif.

Menjelang operasi ini, berbagai negara saling bertukar informasi intelijen yang dapat ditindaklanjuti terkait kasus-kasus yang sedang berlangsung dan target-target bernilai tinggi, serta memperbarui informasi penting terkait 21 Daftar Pencarian Orang (DPO) yang tercantum dalam Pemberitahuan Merah Interpol bagi para pelaku kejahatan yang menjadi buronan internasional. Pertukaran ini terus berlanjut selama operasi berlangsung, dengan para petugas menggunakan saluran aman yang disediakan oleh WCO dan Interpol untuk berkomunikasi secara real time.