Lamban Respon Laporan, Jokowi Diminta Turun Tangan

Penulis : Redaksi Betahita

Gambut

Rabu, 15 Agustus 2018

Editor : Redaksi Betahita

Betahita.id – Badan Restorasi Gambut komitmen untuk melakukan pengawasan dan pengawalan terhadap korporasi yang lahannya terbakar pada 2014 - 2016 belum terlihat realisasinya. Pada 30 November 2016 lalu, Jikalahari melaporkan hasil investigasi di konsesi 49 korporasi industri HTI dan perkebunan sawit di Riau sepanjang 2014-2016 kepada Nazier Foead, Kepala BRG di kantor BRG Jakarta.

Dalam investigasinya, Jikalahari menemukan ada 36 dari 49 lahan korporasi yang terbakar berada di kawasan gambut dalam diantaranya 19 perusahaan HTI dan 17 perusahaan sawit. Perusahaan HTI yaitu PT Rimba Rokan Lestari, PT Riau Andalan Pulp and Paper, PT Bina Duta Laksana, PT Sumatera Riang Lestari, PT Suntara Gaja Pati, PT Siak Raya Timber, PT Bukit Raya Pelalawan, PT Dexter Timber Perkasa Indonesia, PT Ruas Utama Jaya, KUD Bina Jaya Langgam, PT Putri Lindung Bulan, PT Arara Abadi (Distrik Duri, Nilo, Pulau Muda - Merawang dan Siak Berbari), PT Sumatera Riang Lestari Blok IV Rupat, PT Rimba Rokan Perkasa, PT Satria Perkasa Agung, PT Triomas FDI dan PT Seraya Sumber Lestari.

Sedangkan korporasi sawit, PT Sinar Sawit Sejahtera, PT Andika Permata Sawit Lestari, PT Raja Garuda Mas Sejati, PT Pan United, PT Parawira, PT Alam Sari Lestari, CV Nirmala, PT Agroraya Gematrans, PT Bertuah Anekayasa, PT Bumireksa Nusa Sejati, PT Duet Rija, PT Guntung Hasrat Makmur, PT Pancasurya Agrindo, PT Pusaka Mega Bumi Nusantara, PT Setia Agrindo Lestari, PT Tesso Indah dan PT Langgam inti Hibrindo.

“Hasil investigasi menemukan ada 6 perusahaan yang menanam kembali di areal bekas terbakar. Umur sawit dan akasia yang ditemukan sekitar 1 tahun,” kata Made Ali.

Ilustrasi

Keenam perusahaan tersebut PT Sinar Sawit Sejahtera, PT Parawira, PT Sumatera Riang Lestari, PT Rimba Lazuardi, PT Siak Raya Timber dan PT Dexter Timber Perkasa Indonesia, PT Triomas FDI dan PT Seraya Sumber Lestari. “Sampai detik ini, BRG belum merespon dan menindaklanjuti laporan tersebut,” ungkap Made Ali

Hal ini juga jadi penyebab capaian restorasi di Riau baru 3 persen, karena 72 persen, 685.505 ha target restorasi BRG berada dalam areal konsesi korporasi HTI dan sawit.

“Dengan capaian target restorasi hanya 3 persen, tidak ada jaminan penyelenggaraan Asian Games bebas asap dan karhutla,” kata Made Ali. Asian Games XVIII akan berlangsung pada 18 Agustus - 2 September 2018 dan pada Rakornas 6 Februari 2018 Jokowi menekankan jangan sampai ada asap yang akan mempermalukan Indonesia sebagai tuan rumah.

Jikalahari merekomendasikan kepada Presiden Jokowi melakukan evaluasi kinerja BRG dan TRGD Riau untuk melakukan percepatan pemulihan dan pengembalian fungsi hidrologis gambut akibat karhutla serta melakukan supervisi korporasi untuk merestorasi arealnya yang terbakar.