Studi: Tabir Surya Beracun Bagi Terumbu Karang
Penulis : Redaksi Betahita
Lingkungan
Kamis, 08 November 2018
Editor : Redaksi Betahita
Betahita.id – Pemanasan global bukan satu-satunya agen yang merusak terumbu karang. Selain dirusak oleh praktik pemancingan berlebihan, ternyata tabir surya dan produk kecantikan turut menyumbang kerusakan biota laut tersebut.
Temuan itu disampaikan dalam laporan terbaru International Coral Reef Initiative (ICRI) awal November lalu. Ada sepuluh senyawa kimia yang berpotensi berbahaya bagi terumbu karang. Oxybenzone memiliki dampak paling buruk. Filter oxybenzone mampu menyebabkan pemutihan pada fragmen dan sel beberapa spesies terumbu karang keras.
Dari riset 2015, para ahli memperkirakan 6 ribu-14 ribu ton tabir surya masuk ke wilayah terumbuh karang setiap tahunnya; 4 ribu-6 ribu ton terbilas dari tubuh manusia saat berenang. Dari jumlah itu, sekitar 1-10 persen mengandung filter oxybenzone. Akibatnya, 10 persen dari terumbu karang global dan 40 persen dari terumbu karang pantai dalam risiko terekspos senyawa kimiawi tersebut.
Selain pemutihan, filter tabir surya ini juga bisa menyebaban larva terumbu karang berhenti bergerak/berenang, berubah bentuk, dan mati. Lebih berbahaya lagi, oxybenzone bisa merusak DNA dan menghambat proses reproduksi terumbu karang.
Filter tabir surya berbahaya yang turut dideteksi masuk ke perairan laut lainnya adalah benzophenone-3 dan -4 (BP-3; BP-4), ethylhexyl methoxy cinnamate (EHMC), homosalate (HMS), 4-methylbenzylidene camphor (4-MBC), diethylamino hydroxybenzoyl hexyl benzoate (DHHB)titanium dioxide, dan zinc dioxide. Filter tabir surya ini masuk ke laut secara langsung lewat manusia yang berenang dan atau secara tidak langsung melalui limbah pabrik pengolahan.