3 Fakta Tabir Surya Berbahaya bagi Terumbu Karang

Penulis : Redaksi Betahita

Konservasi

Senin, 12 November 2018

Editor : Redaksi Betahita

Betahita.id – Baru-baru ini sebuah studi mengungkapkan bahaya tabir surya terhadap terumbu karang. Studi yang dirilis oleh International Coral Reefs Initiative (ICRI) itu menyatakan ada beberapa senyawa kimiawi yang berfungsi sebagai filter yang berpotensi merusak terumbu karang, mulai dari pemutihan hingga menghambat proses reproduksi organisme laut tersebut.

Baca juga: Studi: Tabir Surya Merusak Terumbu Karang

Ada dua senyawa kimiawi dalam tabir surya yang disinyalir paling berbahaya bagi terumbu karang, yaitu oxybenzone dan oxtitonate. Dua senyawa tersebut mampu menyerap sinar ultraviolate sehingga digunakan untukmelindungi kulit manusia dari sengatan sinar matahari.

Lalu, bagaimana cara tabir surya membahayakan terumbu karang?

Dok. The Ocean Agency

Oxybenzone dan oxtitonate membuat terumbu karang lebih rentan terhadap pemutihan. Pada 2015, studi menemukan bahwa oxybenzone menyebabkan stunting (pengerdilan) pada bayi terumbu karang serta beracun bagi beberapa spesies terumbu karang lewat tes laboratorium.

“Kemungkinan besar oxybenzon merupakan aktor paling berbahaya di antara sepuluh senyawa kimiawi yang telah dilarang,” kata Dr Craig Downs, seorang ahli yang meneliti dampak tabir surya pada kehidupan laut, seperti dikutip bbc.com, awal November 2018.

Oxybenzone mampu memutihkan terumbu karang pada suhu rendah, dan menurunkan resiliensi terumbu karang terhadap perubahan iklim. Menurut Dr Downs, bila terjadi pemutihan pada terumbu karang, seharusnya mereka pulih dalam beberapa tahun. Sayangnya hal itu tidak terjadi di banyak belahan dunia. Masa remaja terumbu karang lebih rentan terhadap polusi kimiawi dibandingkan terumbu karang dewasa.

“Hanya terumbu karang dewasa yang tertinggal, dan cuma masalah waktu sampai mereka punah,” kata Dr Downs.

Studi Terhadap 100 Terumbu Karang oleh Science Magazine pada awal 2018 menunjukkan interval pemutihan dalam beberapa tahun terakhir semakin cepat. Pada 1980, pemutihan terjadi sekali saban 25-30 tahun dan hari ini menjadi enam tahun sekali.

Seberapa besar ancaman tabir surya terhadap terumbu karang?

Terumbu karang bukanlah ancaman paling berbahaya bagi terumbu karang. Perubahan iklim menempati urutan pertama, diikuti oleh ledakan populasi algal blooms, sebuah organisme/plankton yang dipicu oleh limbah pembuangan laut dan pertanian. Meski demikian, tabir surya tetap menyimpan risiko bagi terumbu karang.

Bagaimana reaksi negara-negara bahari terhadap studi terbaru ini?

Pemerintah Palau, negara yang terletak di timur Filipina, menyatakan akan melarang tabir surya dengan kandungan oxybenzone dan oxtitonate. Larangan itu akan berlaku sejak awal tahun 2020. Larangan itu merupakan tanggapan dari laporan ICRI. Sebagai negara dengan wisata bahari, Palau akan melarang tabir surya dengan bahan kimia tersebut untuk diproduksi, diimpor, dan dijual di Palau. Bagi yang melanggar peraturan, akan didenda US$1,000 atau setara Rp14 juta.

Selain itu, Hawaii juga melarang penjualan tabir surya yang mengandung dua bahan kimia umum pada Mei lalu. Ia menjadi negara bagian pertama Amerika Serikat yang mengeluarkan aturan tersebut demi menjaga terumbu karang.