Heboh Salju di Kali Item, DKI: Semua Kali Jakarta Tercemar

Penulis : Redaksi Betahita

Lingkungan

Sabtu, 05 Januari 2019

Editor : Redaksi Betahita

Betahita.id – Heboh “salju” muncul di Kali Sentiong atau kali Item terjawab. Buih berwarna putih tersebut adalah busa deterjen limbah rumah tangga dan pabrik yang dibuang ke sungai.

Menurut Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup DKI, Andono Warih, takaran limbah detergen di Kali Sentiong atau Kali Item telah melewati batas aman. Hal yang sama juga terjadi di semua kali dan sungai di Jakarta.

“Di Kali Sentiong deterjennya sudah 2500 miligram per liter, padahal batasnya hanya 200 miligram per liter,” kata Andono kepada Tempo, Jumat, 4 Januari 2019.

Baca :  Debat Capres, KPK Usulkan Masalah Korupsi SDA dan Hutan Dibahas

Limbah rumah tangga berupa deterjen di Kali Item, Jakarta, Januari 2019. (Foto Tempo)

Andono mengungkapkan, kondisi yang sama juga terjadi di hampir seluruh kali dan sungai yang ada di Ibu kota. Rata-rata unsur limbah detergen melebihi batas aman yakni 200 miligram per liter.

“Data pemantauan kita di 90 titik di Jakarta, hanya dua titik yang di bawah 200 miligram per liter,” ujar Andono. “Salah satu yang masih bagus atau tidak melebihi batas adalah Kalimalang,” kata dia.

Andono menjelaskan, tingginya tingkat pencemaran limbah detergen di kali-kali tidak terlepas dari perilaku warga. Mayoritas warga, ujar Andono, membuang limbah detergen ke got, yang kemudian mengalir ke sungai.

Sebelumnya, viral di media sosial video yang memperlihatkan munculnya busa warna putih di Kali Sentiong. Busa tersebut terlihat beterbangan terbawa angin.

Kepala Satuan Pelaksana UPK Badan Air Jakarta Utara, Lambas Sigalingging mengatakan, munculnya busa karena ada pengoperasian pompa untuk menyedot air dari Waduk Sunter Selatan 1 ke Kali Sentiong. Pompa membuat air teraduk dan akhirnya memunculkan busa.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau langsung ke lokasi Rabu lalu. Dia menduga detergen keras yang banyak digunakan oleh warga menjadi sebab utama munculnya busa tebal. Karena itu, Anies berencana membatasi penggunaan detergen keras di Jakarta.

“Saya akan mengatur untuk bisa bicara dengan Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan, agar ada regulasi yang lebih baik untuk deterjen di indonesia,” ujar Anies.

TERAS.ID | TEMPO.CO