Luas Karhutla Teranyar Juli 2019, Meningkat Dua Kali Lipat dari 2017
Penulis : Redaksi Betahita
Karhutla
Selasa, 03 September 2019
Editor : Redaksi Betahita
Betahita.id – Luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla ) pada 2019 meningkat. Dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya, total luasan indikatif cenderung naik sebanyak dua kali lipat dari karhutla 2017.
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles B Panjaitan, mengatakan, untuk periode Januari-Juli 2019, luas karhutla mencapai 135.748 hektare. Angka tersebut naik dua kali lipat dibandingkan dengan karhutla 2018 pada periode yang sama yakni, 71.959 hektare. Angka itu pun telah mencapai 80 persen dari total luas karhutla tahun 2017 periode Januari-Desember, yakni 165.484 hektare.
Baca Juga: KLHK Tetapkan Tiga Perusahaan Sawit Tersangka Pembakaran Hutan
Sebaliknya, Raffles mengatakan rekapitulasi hotspot di seluruh Indonesia cenderung menurun dalam periode Januari-Agustus tahun 2015-2019. Berdasarkan satelit Terra Aqua Modis, jumlah titik api per 29 Agustus 2019 mencapai 8.495 hotspot. Angka tersebut turun 61 persen dari total hotspot saat bencana karhutla 2015, yang mencapai 11.999 hotspot.
Namun, jumlah hotspot tahun 2019 tetap lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2018, dengan persentase 17,6 persen. “Kenaikan jumlah hotspot tahun 2019 dibandingkan kondisi tahun 2018 sejumlah 17,6 persen, atau 803 hotspot. Data ini per 29 Agustus 2019,” kata Raffles di Jakarta, Kamis, 29 Agustus 2019.
Raffles mengatakan, KLHK telah menetapkan status siaga darurat yang dilanjutkan dengan pengaktifan Satgas Penanggulangan Bencana Akibat Asap Karhutla di empat provinsi meliputi Riau, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Selatan. Upaya pengendalian karhutla tersebut juga didukung oleh satgas ad hoc dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah, TNI, POLRI, serta dinas dan pihak terkait.
Baca Juga: Catatan Akhir Tahun Jikalahari: Siak Terbaik, Penanganan Karhutla Membaik
“Peningkatan upaya pengendalian karhutla ini juga didukung dengan pengerahan tambahan anggota TNI/POLRI di Kalimantan Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Jambi. Masing-masing sejumlah 1,512 personil untuk penguatan di tingkat kecamatan dan desa,” kata Raffles.