Jabodetabek Diterjang Banjir di Awal 2020, Salah Siapa?

Penulis : Redaksi Betahita

Lingkungan

Jumat, 03 Januari 2020

Editor : Redaksi Betahita

Betahita.id – Awal tahun 2020 banjir  melanda Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). Menyikapi bencana ekologis rutin itu, pakar lingkungan DR Elviriadi mengatakan tata kelola kurang baik.

Baca juga: Merkuri dan Timbal Ancaman Kesehatan Sekitar DAS

“Lantaran topografi DKI Jakarta yang rendah,” kata Elviriadi saat dihubungi dari Jakarta, Kamis 2 Desember 2019.

Kepala Departemen Perubahan Iklim Majelis Nasional KAHMI itu menambahkan, dahulu Jakarta ini kawasan rawa dan jajarta utara itu mangrove.

Pemuda evakuasi warga dengan pelampung di Perumahan Bumi Satria Kencana, Bekasi Selatan. foto Gilang Helindro /Betahita.

“Tapi yang lebih penting, Gubernur harus menyiapkan road map penanganan banjir yang komprehensif. Setelah ada road map, baru kita tentukan solusi lain. Harus jelas dan terintegrasi solusinya, agar tidak reaktif dan parsial,” katanya.

Anggota Tetap Society of Ethnography Ohio State University itu menjelaskan, yang harus dilakukan segera adalah revitalisasi kawasan hulu berupa rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Bagor dan kawasan “Puncak”, diikuti penanaman pohon dan penghijauan, katanya.

Karena, kata dia, Indonesia daerah dengan kekayaan hayati hutan tropis yang menjadi paru-paru dunia.

“Bonus demografi dan kekayaan alam, ternyata berbuah petaka lantaran tata kelola ekologis yang buruk. Karhutla marak itu karena kerusakan gambut terus dibiarkan. Begitu hujan datang, asap pergi, gambut pun dibiarkan terdegradasi. Maka, jangan heran kalau tahun 2020 asap bakal mengintai penduduk Riau,” katanya

Dia menjelaskan, saat ini skenario pemulihan hutan atau deforestasi, rehabiltasi DAS dan restorasi gambut belum terlihat diekpos oleh kepala dearah dan Gubernur.

“Masalah lingkungan hidup ini tidak bisa sambil jalan atau sampingan, bupati/walikota dan Gubernur harus punya action plan yang jelas. Data lapangan harus akurat, Tindakan penyelamatan ekosistem harus diprioritaskan dalam program pembangunan daerah,” katanya.

Pemprov DKI Jakarta mengambil sikap untuk bertanggung jawab menangani persoalan banjir. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menekankan jajarannya akan menanggulangi seluruh kebutuhan warga terdampak.

“Seluruh Jajaran Pemprov DKI Jakarta bersiaga. ⁣Faktanya ada banjir di Jabodetabek, termasuk di berbagai wilayah di Jakarta. ⁣Kami ambil sikap bertanggung-jawab: Semua yang menjadi kebutuhan dasar keselamatan dalam kondisi banjir ini akan ditanggulangi,” kata Anies dalam akun Intagramnya, seperti dilihat, Rabu 1 Januari 2020.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan tentang akan adanya hujan deras di seluruh wilayah Jabodetabek dan kemungkinan akan terjadi banjir.

Berdasarkan data yang dikumpulkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dari berbagai sumber, berikut wilayah di Jabodetabek yang dilanda banjir pada awal tahun baru 2020 :

Jakarta
– Rumah Sakit TNI AL Dr Mintoharjo, Bendungan Hilir.
– Perumahan Setneg Cempaka Putih
– Kampus Borobudur di Jalan Kalimalang
– Kelurahan Gedong di Pasar Rebo
– Kelapa Molek, Kelapa Gading Timur
– Cengkareng Barat
– Tamini Square
– Jalan DI. Panjaitan
– TL. Arion Jalan Pemuda
– Perumahan Palad Pulo Gadung
– Kampung Tengah Kramat Jati
– Rawa Buaya
– Tanjung Duren
– Kompleks BPPT Meruya
– Kawasan Pulogadung
– Pulomas

Bogor
Di Bumi Mutiara, Desa Bojongkulur, dua bangunan di pinggir tebing sekolah Alam Bambu Hitam roboh akibat hujan deras.

Tangerang
– Perumahan Pulo Indah
– Cipondoh

Bekasi
– Teluk Pucung Bekasi
– Pondok Gede Permai
– Perum Villa Jatirasa
– Jaka Kencana
– Kemang Ifi Graha Bekasi
– Bojongkulur
– Vijar, Jalan Garuda
– PPA Jatiasih
– Jalan Sunan Kali Jaga
– Perumahan metland Tambun
– Perumnas 1 -Bumi Satria Kencana
– Perumahan harapan permai Bekasi
– Pondok Kelapa Jakarta Timur
– Cipinang Jakarta Timur

BMKG memprediksi hujan lebat masih akan terjadi di bulan Januari ini di Jabodetabek. Warga diharapkan untuk siaga dan bersiap-siap untuk menghadapi kemungkinan banjir.

Tak hanya di Jabodetabek, sebelumnya banjir juga terjadi di beberapa wilayah seperti Labuhan Batu-Sumatera Utara, Lahat- Sumatera Selatan, Bandung Barat dan Jalan Tol Cipali km 136 Indramayu di Jawa Barat.