Harimau yang Dievakuasi dari Muara Enim Belum Dilepasliarkan

Penulis : Redaksi Betahita

Biodiversitas

Kamis, 30 Januari 2020

Editor : Redaksi Betahita

Betahita.id – Belum ada rencana Harimau Sumatera (Phantera tigris sumatrae) yang ditemukan terperangkap dalam boxtrap di Desa Pelakat, Muara Enim, Sumatera Selatan, 21 Januari 2020, bakal dilepasliarkan. Saat ini harimau tersebut masih dalam pantauan tim medis Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) Lampung.

Baca Juga: Harimau Terduga Penyerang Warga Masuk Jebakan BKSDA

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan, Genman Suhefti Hasibuan, mengatakan,  perkara pelepasliaran harimau ini sepenuhnya bergantung pada hasil rekomendasi tim medis. Sedangkan untuk lokasi pelepasliaran, akan ditentukan setelah mempertimbangkan kajian habitat.

“Tergantung hasil rekomendasi tim medis yang melakukan pemulihan dan pemeriksaan kesehatan serta perilakunya. Yang lebih paham adalah  yang bersangkutan. Sedang lokasi habitat release-nya juga berdasarkan rekomendasi pakar,” kata Genman, Rabu (29/1/2020).

Pada 21 Januari 2020 lalu, satu ekor Harimau Sumatera di Desa Pelakat, Kecamatan Semende Darat Ulu, Muara Enim, dievakuasi karena berada di luar habitatnya./Foto: Dokumentasi BKSDA Sumatera Selatan.

Harimau yang sebelumnya sempat berkeliaran di luar kawasan hutan habitatnya di Muara Enim tersebut, sejak Rabu dini hari 22 Januari 2020 lalu sudah dievakuasi ke Lampung. Tepatnya ke rescue center TWNC di Bandar Lampung.

Hasil identifikasi dini oleh tim medis TWNC diketahui, harimau tersebut berkelamin jantan. Dengan usianya terbilang dewasa muda dan bobotnya diperkirakan kurang lebih sekitar 90 Kg.

“Kondisi umum saat tiba tampak tenang, tidak agresif, nafas teratur yaitu 16 kali per menit. Respon juga sangat baik karena bereaksi saat diberikan rangsang. Posisi harimau saat datang berbaring, setelah diberikan rangsang menjadi posisi duduk. Secara ringkas, kondisi umum baik dan sehat.”

Genman menuturkan, sejauh ini belum ada rencana untuk melakukan evakuasi harimau lain. Dikarenakan harimau yang dievakuasi hanyalah harimau yang berada di luar kawasan hutan yang menjadi habitatnya.

“Kalau (harimau) dalam kawasan hutan tidak perlu dievakuasi. Karena (kawasan hutan) merupakan rumah harimau. Sehingga boxtrap dipasang kemarin di luar kawasan hutan untuk mengevakuasi harimau yang keluar dari habitatnya. Kemarin hanya yang di Muara Enim. Diduga satu ekor dari habitat di Muara Enim. Semoga di tempat lain tidak ada yang keluar.”

Pihaknya mengimbau, agar masyarakat selalu berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan, serta melapor secara aktif apabila menjumpai langsung atau tanda keberadaan harimau sumatera.

“Melalui Call Center Balai KSDA Sumatera Selatan 0812-7141-2141. Selanjutnya, kawasan hutan yang menjadi habitat harimau sumatera agar tidak dilakukan aktivitas pemanfaatan/alih fungsi lahan karena wilayah tersebut merupakan daerah jelajah harimau sumatera.”

Sebelumnya, pada 21 Januari 2020 lalu, dalam operasi patroli intensif yang dilakukan di wilayah Kecamatan Semende Darat Ulu, Muara Enim. Tim Satgas Penanggulangan Konflik Manusia dan Satwa Liar Provinsi Sumatera Selatan menemukan seekor Harimau Sumatera (Phantera tigris sumatrae) terperangkap dalam boxtrap yang sengaja dipasang oleh tim di Desa Pelakat.