Harimau Sumatera Masuk Kampung di Solok, Memangsa Anjing

Penulis : Betahita.id

Biodiversitas

Jumat, 04 Desember 2020

Editor :

BETAHITA.ID -   Seekor harimau sumatera masuk permukiman di Nagari Simpang Tanjuang Nan Ampek, Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. "Berdasarkan informasi dari warga setempat, harimau tersebut muncul di daerah Jorong Lurah Ingo, Nagari Simpang Tanjuang Nan Ampek, saat pagi hari dan memangsa anjing milik warga," kata Camat Danau Kembar, Eka Putra, Kamis, 3 Desember 2020.

Ia mengatakan harimau sumatera itu muncul di dua tempat sebanyak empat kali.

Baca juga Sepasang Harimau Sumatera Saudara Seinduk Dilepasliarkan ke Alam

Setelah itu, harimau yang berukuran besar tersebut tidur di pinggir jalan dekat rumah warga. "Bahkan warga sempat menyenteri dan harimau malah makin mendekat," kata dia.

Ida, harimau sumatera yang mengalami konflik dengan masyarakat di Aceh, telah dilepasliarkan ke Taman Nasional Gunung Leuser, 22 Juni 2020. Foto: Istimewa

Menyikapi hal itu, Kecamatan dan Polsek langsung turun ke lokasi usai berkoordinasi dengan BKSDA dan Pemda untuk melakukan pengusiran harimau agar kembali ke habitatnya.

Untuk mengusir harimau itu, Eka mengatakan sempat dilakukan letusan sebanyak empat kali yang dipimpin oleh Kapolsek Danau Kembar. Hingga akhirnya harimau itu menghindari pemukiman warga.

Berselang setengah jam setelah itu, masyarakat di kawasan Rawang Gadang juga dikejutkan dengan kemunculan harimau yang dilaporkan tidur dekat kawasan parkir kendaraan masyarakat.

Petugas dan masyarakat pun mencoba mengusir harimau menggunakan mobil. Akhirnya harimau itu menghindar. Namun, kata Eka, harimau tersebut malah masuk ke kawasan Lanyah, daerah antara Lurah Ingo dan Rawang Gadang.

Untuk mengantisipasi gangguan harimau terhadap warga, Kapolsek dan jajaran camat langsung menuju kawasan Lanyah. Di lokasi itu, dilakukan letusan peluru tiga kali untuk mengusir harimau.

Pada sore harinya, harimau yang sempat muncul di Rawang Gadang kembali keluar ke kawasan pemukiman warga. Kemudian harimau tersebut menghilang.

"Kemungkinan besar, harimaunya ada dua ekor, tapi untuk info lebih pastinya kita tanyakan ke BKSDA," kata dia.

Ia mengatakan sampai saat ini pihak BKSDA, Polsek, serta masyarakat setempat masih melakukan upaya pengusiran harimau tersebut.

Ia juga meminta masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati hingga harimau tersebut dipastikan kembali ke habitatnya atau ditangkap oleh pihak yang berwenang.

ANTARA | TEMPO.CO | TERAS.ID