Kekeringan dan Krisis Air Landa Taiwan
Penulis : Sandy Indra Pratama
Perubahan Iklim
Rabu, 07 April 2021
Editor :
BETAHITA.ID - Taiwan mengalami kekeringan dan berdampak terhadap lebih dari satu juta rumah tangga dan perusahaan di negara itu.
Akibat kekeringan itu, pemerintah Taiwan memberlakukan pembatasan penggunaan air mulai, kemarin.
Dilansir AFP, perusahaan air Taiwan saat ini melakukan kebijakan memutus pasokan air ke wilayah Taichung, Miaoli dan Changhua selama dua hari dalam sepekan. Namun, pemerintah juga memperingatkan para penduduk supaya bersiap jika keadaan tidak membaik.
Sementara di kota Tainan, ketinggian air di danau buatan terbesar di Taiwan, Tsengwen, kurang dari 12 persen. Sedangkan danau buatan Baihe bahkan sudah kering kerontang.
Kondisi itu terjadi diduga karena tidak ada topan yang singgah di Taiwan pada tahun lalu. Kondisi tersebut baru pertama kali terjadi selama 56 tahun belakangan.
Ancaman kekeringan itu bisa berdampak buruk terhadap industri manufaktur elektronik, khususnya pembuatan perangkat semikonduktor yang digunakan untuk ponsel iPhone hingga komputer. Sebab, saat ini ketersediaan perangkat itu di dunia semakin menipis karena produksi tersendat akibat pandemi virus corona.
Kondisi itu bisa membuat sektor manufaktur elektronik di Taiwan terseok-seok untuk menggenjot produksi demi memenuhi permintaan perangkat semikonduktor di dunia.
Apalagi kualitas semikonduktor dan chip elektronik Taiwan termasuk yang paling baik, sehingga perusahaan mobil Amerika Serikat dan Eropa juga memesan perangkat itu dari Taiwan.
Sejak Februari lalu, pemerintah Taiwan sudah membatasi penggunaan air di kawasan industri.
Wali Kota Taichung, Lu Shiow-yen, mengatakan saat ini pemerintah mengutamakan pasokan air untuk sekolah, rumah sakit atau pusat kesehatan masyarakat dan panti sosial.
"Kalau tidak ada muson atau topan, maka pembatasan konsumsi air akan terus dilakukan sampai ada kebijakan lain," kata Lu.
Taiwan terakhir kali membatasi penggunaan air bersih untuk mengantisipasi kekeringan pada 2015 silam.