Perubahan Iklim Diprediksikan Bakal Ciptakan Konflik yang Pelik

Penulis : Sandy Indra Pratama

Perubahan Iklim

Senin, 12 April 2021

Editor :

BETAHITA.ID -  Teropongan serta analisis soal bagaimana kehidupan manusia serta relasinya baik dengan sesama manusia maupun alam, tertuang dalam laporan telik sandi setebal 156 halaman yang diterbitkan oleh Dewan Intelijen Nasional -sebuah lembaga pengkaji dan prakiraan strategis Amerika Serikat (NIC), akhir Maret lalu.

Menurut NIC yang juga bertugas mengumpulkan informasi dari para agen intelijen AS dari seluruh dunia ini, menyatakan bahwa perubahan iklilm merupakan hal yang menjadi sorotan utama untuk beberapa dekade ke depan.

“Selama 20 tahun ke depan, efek fisik dari perubahan iklim akibat suhu yang lebih tinggi, kenaikan permukaan laut, dan peristiwa cuaca ekstrem akan berdampak pada setiap negara,” seperti yang tertulis dalam “Global Trends” report.

Negara berkembang dan miskin, menurut laporan ini, adalah pihak yang akan menerima akibat paling parah dalam kompetisi mengatasi perubahan iklim. Apa pasal? Biaya yang besar untuk menanggulangi efek fisik dari perubahan iklim dan bagaimana mengatur warganya agar beradaptasi di dunia yang terus merubah bisa mengakibatkan konflik yang pelik. Baik di internal negara, maupun antar negara.

Ilustrasi perubahan iklim. (Sandy Indra Pratama| Betahita)

Negara-negara berkembang dan miskin di dunia, menurut laporan, akan menghadapi berbagai tekanan. Mulai dari degradasi lingkungan yang akan terus meningkat, kenaikan permukaan laut, dan peristiwa cuaca ekstrem mengakibatkan kerawanan di sektor ketersediaan makanan, air, kesehatan, dan keamanan energi.

(Baca juga: Kekeringan dan Krisis Air Landa Taiwan)

“Semua faktor itu, ditingkahi juga dengan adanya penambahan populasi, urbanisasi yang tinggi, dan pemiskinan kualitas lahan akibat pengelolaan sumberdaya yang tidak terencana baik,” seperti yang tertulis dalam laporan intelijen “Global Trends” report yang diterima betahita.

Suhu bumi kemudian akan terus naik secara drastis dalam beberapa dekade ke depan. Buktinya, tercatat dalam data laporan, menyebutkan bahwa 10 tahun terakhir adalah dekade terpanas dalam sejarah. Dan tren ke depan suhu bumi akan terus meningkat dari sebelumnya.

“Kerawanan bakal timbul dengan tanda berupa suhu air laut yang memanas dan membuat simpul-simpul badai meningkat di mana-mana,” masih seperti yang dituliskan dalam “Global Trends” report.

Suhu yang memanas cenderung menciptakan kondisi atmosfer untuk lebih intens dan dalam beberapa kasus, bencana alam lebih sering terjadi, termasuk ekuatan badai yang lebih kuat badai, banjir pesisir, gelombang badai, dan
kekeringan. Pola cuaca tradisional juga berubah — misalnya, daerah kering diharapkan menjadi lebih kering, daerah basah akan menjadi lebih basah, dan curah hujan akan lebih jarang tetapi lebih intens di beberapa area.

-- Tulisan ini merupakan bagian pertama dari telaahan betahita.id terhadap laporan intelijen “Global Trends” report yang dikeluarkan oleh Dewan Intelijen Nasional -sebuah lembaga pengkaji dan prakiraan strategis Amerika Serikat (NIC), akhir Maret lalu.