Penelitian: Embrio Hibrida Manusia-Monyet Digagas di AS
Penulis : Sandy Indra Pratama
Biodiversitas
Sabtu, 17 April 2021
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - Para Ilmuwan dari Salk Institute di California, Amerika Serikat (AS) menciptakan embrio hibrida manusia-monyet. Temuan tersebut bisa digunakan untuk transplantasi organ tubuh yang digunakan manusia.
Sekelompok ilmuwan yang bertugas meneliti untuk menciptakan dan mengembangkan organ tubuh manusia, menciptakan embrio awal yang hasilnya setengah manusia dan setengah monyet atau disebut Chimera.
Ide dasarnya adalah ilmuwan ingin dapat menumbuhkan bagian-bagian hewan di laboratorium, dan bagian yang cukup dekat dengan manusia yang dapat digunakan untuk transplantasi.
Dikutip BGR, pasokan organ tubuh manusia yang tak terbatas mungkin akan segera terjadi. Para ilmuwan menumbuhkan hibrida manusia-monyet di laboratorium dengan tujuan untuk memotongnya dan menempelkannya pada manusia yang masih hidup.
Peneliti telah bereksperimen dengan menggunakan jenis sel induk manusia tertentu pada embrio hewan di masa lalu, termasuk pada babi dan tikus. Namun mereka menemukan bahwa jaringan berbeda memungkinkan integrasi yang kuat.
Di sisi lain, monyet jauh lebih dekat hubungannya dengan manusia, dan ketika menggunakan sel induk berpotensi majemuk manusia (hPSC) pada embrio monyet cynomolgus di laboratorium, mereka menemukan bahwa sel manusia terintegrasi pada tingkat yang lebih dalam.
"Pembentukan monyet chimera antarspesies dengan sel induk manusia merupakan strategi yang menjanjikan untuk berbagai aplikasi pengobatan regeneratif, termasuk pembuatan organ dan jaringan untuk transplantasi," bunyi penelitian tersebut.
Jadi, para ilmuwan menemukan cara untuk membuat sel punca manusia dengan embrio monyet, meski belum sepenuhnya sempurna.
Mereka juga menemukan bahwa sel berkomunikasi dengan cara yang tidak diharapkan. Penemuan ini menunjukkan bahwa ada banyak hal yang harus dipelajari tentang jalur evolusi manusia dan primata. Hal itu dapat membantu pengembangan hibrida di masa depan.
Pada akhirnya manusia harus menentukan pilihan, apakah sah saja menciptakan peternakan organ untuk ditransplantasikan ke tubuh manusia. Tapi kehidupan itu akan terselamatkan setelah kita membuat spesies hibrida baru, setidaknya sebagian, lalu membunuh dan memanen organnya.
Di samping itu beberapa ahli di Inggris telah menyatakan keprihatinan terhadap penelitian itu, dan menyatakan bahwa penelitian tersebut bertentangan dengan etika dan hukum.
Mereka menyerukan diskusi publik tentang tantangan etika dan peraturan yang terkait dengan chimera manusia-hewan, yang organisme selnya berasal dari dua individu atau lebih.
Dikutip Mirror, para peneliti dari Salk Institute di California memasukkan selinduk manusia-sel khusus yang memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel ke dalam embrio monyet di cawan petri di laboratorium.
Kelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Profesor Juan Carlos Izpisua Belmonte, mengatakan pekerjaan mereka dapat membuka jalan untuk mengatasi kekurangan organ yang dapat ditransplantasikan serta membantu memahami lebih banyak tentang perkembangan awal manusia, perkembangan penyakit, dan penuaan.