Indonesia Diproyeksi Kelebihan Stok Sawit Pada 2024
Penulis : Tim Betahita
Sawit
Jumat, 30 April 2021
Editor :
BETAHITA.ID - Indonesia diprediksi mengalami kelebihan stok minyak sawit mentah (CPO) lebih dari 5 juta ton pada kurun 2021-2024.Direktur Penyaluran Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Edi Wibowo mengatakan itu terjadi lantaran konsumsi dalam negeri stagnan.
Di tengah kondisi itu, produksi diperkirakan naik sekitar 4 persen per tahun di rentang 52,30 juta ton hingga 57,61 juta ton. Tahun ini, misalnya, stok akhir CPO diperkirakan berada di angka 7,1 juta ton. Sementara pada 2022-2024, stok akhir CPO berturut-turut diprediksi 6,5 juta ton; 5,5 juta ton dan 5,5 juta ton.
"Dengan konsumsi domestik yang stagnan, di luar minyak goreng dan oleokimia, Indonesia memerlukan produk hilir yang mampu menyerap stok CPO lebih tinggi di tahun-tahun mendatang agar harga tidak jatuh," ujar Edi dalam FGD Sawit Berkelanjutan, Rabu lalu.
Edi menambahkan untuk mengatasi kelebihan pasokan itu ada beberapa langkah yang bisa digunakan. Salah satunya meningkatkan penggunaan sawit untuk energi baru terbarukan (EBT).
Itu perlu dilakukan karena kebutuhan biodiesel untuk program B30, diperkirakan bisa meningkat 5 persen per tahun yakni 8,34 juta ton hingga 9,66 juta ton pada kurun 2021-2024.
Menurut Edi, program mandatori biodiesel terbukti ampuh untuk menjaga stabilitas harga CPO dan mengurangi ketergantungan terhadap ekspor. Sebelum 2015 rata-rata rentang pergerakan harga CPO (standar deviasi) berada di angka US$138,1 per ton.
"Setelah mandatori berlaku, harga jual ekspor CPO lebih stabil dengan rata-rata rentang pergerakan di level US$94,3 per ton," sebutnya.
Di luar itu, pemerintah juga bakal segera memulai pilot project konversi crude palm oil (CPO) menjadi bensin di sejumlah wilayah di Indonesia.
Program tersebut merupakan salah satu langkah strategis untuk meningkatkan serapan sawit di dalam negeri sekaligus menekan impor bensin.
"Kami kerja sama dengan ITB siapkan pilot plan mengembangkan produk CPO dikonversi jadi biohydrocarbon fuel. Jadi dikembangkan ke bensin," tandasnya.