Studi: Pria Sebabkan Lebih Banyak Emisi Iklim Ketimbang Wanita

Penulis : Tim Betahita

Perubahan Iklim

Jumat, 23 Juli 2021

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Penelitian terbaru menemukan, pengeluaran pria untuk barang menyebabkan 16% lebih banyak emisi yang menambah pemanasan iklim dibandingkan dengan perempuan, meskipun jumlah uang yang dihabiskan sangat mirip.

Analisis tersebut membandingkan pria dan wanita lajang di Swedia dan menemukan bahwa makanan dan liburan menyebabkan lebih dari setengah emisi untuk pria dan wanita. Perbedaan terbesar terletak pada pengeluaran pria untuk bensin dan solar untuk mobil.

Para ilmuwan menemukan bahwa menukar daging dan susu untuk makanan nabati dan beralih ke liburan berbasis kereta api, daripada menggunakan pesawat dan mobil, mengurangi emisi orang hingga 40%.

Jurnal tersebut dipublikasikan dalam Journal for Industrial Ecology. Menurut peneliti utamanya, Annika Carlsson Kanyama dari lembaga penelitian Ecoloop di Swedia, mengatakan sangat penting untuk melihat perbedaan emisi antara pria dan perempuan untuk dipertimbangkan ketika mengambil kebijakan iklim.

Ilustrasi pesawat terbang. Foto: picture-alliance

“Cara mereka menghabiskan uang sangat sesuai stereotip – wanita menghabiskan lebih banyak uang untuk dekorasi rumah, kesehatan, dan pakaian. Sedangkan pria menghabiskan lebih banyak uang untuk bahan bakar mobil, makan di luar, alkohol, dan tembakau," kata Carlsson Kanyama.

Penelitian tersebut tidak memasukkan bahan bakar untuk kendaraan kerja seperti taksi atau van tukang ledeng. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa dalam keluarga dengan satu mobil, pria lebih sering menggunakannya untuk pergi bekerja. Sementara perempuan lebih cenderung menggunakan transportasi umum. 

Liburan menyumbang sekitar sepertiga dari emisi baik untuk pria maupun wanita. “Itu jauh lebih dari yang saya harapkan,” kata Carlsson Kanyama. Mereka menggunakan data untuk orang lajang karena angka untuk individu yang tinggal dalam keluarga tidak tersedia."  

Perubahan pola makan dan hari libur untuk mengurangi emisi pribadi dipilih karena tidak memerlukan pengeluaran ekstra, seperti membeli mobil listrik. “Ini tentu saja perubahan yang substansial, tetapi setidaknya Anda tidak perlu mencari pekerjaan lain, atau meminjam uang dari bank,” jelasnya.

“Jadi itu sesuatu yang bisa dijangkau di sini dan sekarang. Anda hanya menggunakan uang yang Anda miliki dan membeli sesuatu yang lain.”

Studi pada 2010 dan 2012 menunjukkan bahwa pria menghabiskan lebih banyak energi dan makan lebih banyak daging daripada wanita, yang keduanya menyebabkan emisi tinggi.

“Saya terkejut karena sedikitnya penelitian terhadap perbedaan jender dalam dampak lingkungan. Ada perbedaan yang cukup jelas dan kemungkinan tidak akan hilang dalam waktu dekat,” kata Carlsson Kanyama.

“Krisis iklim adalah tantangan besar dalam zaman ini dan dampaknya berbeda terhadap pria dan wanita,” kata Menteri Iklim Austria Leonore Gewessler mengutip The Guardian.

“Contohnya, mayoritas orang yang terkena dampak kemiskinan energi adalah perempuan. Oleh karena itu penting untuk memasukkan perbedaan jender ke dalam formula, jika kita ingin mengembangkan solusi dan transformasi yang berhasil untuk semua orang.”